Telepon Seluler Dan Efektivitas Komunikasi Masyarakat Pedesaan
Kemajuan dan rambahan teknologi komunikasi berupa telepon seluler (telepon seluler) yang semakin pesat dan maju tidak dapat kita hindari. Tidak ada khalayak yang secara tegas menolak hadirnya teknologi yang banyak diminati oleh berbagai kalangan tersebut. Secara tidak langsung memang teknologi komunikasi membawa berbagai keuntungan bagi mereka penggunanya. Perkembangan jenis telepon seluler semakin hari semakin meningkat. Mulai dari fasilitas yang disediakan sampai bentuknya. Perkembangan pesat dalam dunia sistem komunikasi kita tentunya akan mengubah pola komunikasi yang terjadi di masyarakat selama ini.Sebelumnya nyaris sistem komunikasi yang berkembang di Indonesia masih memakai peralatan sederhana (media tradisional maupun tatap muka). Akan tetapi delapan tahun terakhir, Indonesia diramaikan dengan pola komunikasi melalui telepon seluler atau biasa disebut dengan HandPhone (HP). Bagi orang komunikasi, menyebutnya dengan komunikasi seluler.
Melihat data perkembangan pengguna telepon seluler di Indonesia terus berkembang pesat dari tahun ke tahun, sebagai berikut:
Sumber : http://data.un.org/ diakases tgl 12/5/08
Dan hingga sampai tahun 2007 telah terdapat 85 juta pelanggan telepon seluler dan sementara hanya 10 juta pelanggan telepon tetap (fixed) di Indonesia (http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg= 2007/10/27102007/65568 - diakses tgl 11/4/08).
Kepintaran, kecanggihan dan fasilitas yang dimiliki oleh teknologi komunikasi menjadi tolok ukur seberapa besar fungsi dan kebutuhan dari teknologi komunikasi itu bagi penggunanya tanpa memikirkan dampak yang akan timbul dari pemakaian teknologi tersebut. Secara nyata jelas terlihat bahwa teknologi komunikasi memberikan keuntungan yang sangat besar bagi penggunanya terutama dalam hal berkomunikasi (komunikasi tidak lagi rumit seperti dulu). Teknologi telekomunikasi membuat dunia semakin dekat dan menyatu karena waktu dan jarak semakin pendek, pergerakan informasi berjalan dengan cepat dan menyebar sesuai dengan tujuan tergantung siapa yang membutuhkan.
Dari pra-riset yang dilakukan peneliti (19-22 Februari 2008) di Desa Pertumbukan, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat diperoleh gambaran tentang pola penggunaan telepon seluler oleh masyarakat desa tersebut yakni, secara umum memberikan kontribusi yang baik dalam kecepatan mendapatkan informasi. Namun kalau diperhatikan secara seksama pola penggunaan telepon seluler berdasarkan motif jelas berbeda dari aspek sosiodemografis masyarakat. Ada yang menggunakan untuk kelancaran usaha/niaga hasil-hasil bumi atau pertanian, silaturahmi dengan keluarga atau teman, sebagai hiburan dan lain sebagainya. Namun dengan memiliki telepon seluler juga telah menambah biaya pengeluaran bagi setiap keluarga terutama untuk pembelian pulsa, hal ini masyarakat menjadi konsumtif . Belum lagi berkembangnya model telepon seluler dari berbagai merek dagang yang semakin canggih dan terus bergulir yang menggoda konsumen melalui iklan dengan mengkaitkan terhadap gaya hidup tertentu. Bagaimana tentang pola penggunaan telepon seluler dan sikap masyarakat desa, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian.
Kepintaran, kecanggihan dan fasilitas yang dimiliki oleh teknologi komunikasi menjadi tolok ukur seberapa besar fungsi dan kebutuhan dari teknologi komunikasi itu bagi penggunanya tanpa memikirkan dampak yang akan timbul dari pemakaian teknologi tersebut. Secara nyata jelas terlihat bahwa teknologi komunikasi memberikan keuntungan yang sangat besar bagi penggunanya terutama dalam hal berkomunikasi (komunikasi tidak lagi rumit seperti dulu). Teknologi telekomunikasi membuat dunia semakin dekat dan menyatu karena waktu dan jarak semakin pendek, pergerakan informasi berjalan dengan cepat dan menyebar sesuai dengan tujuan tergantung siapa yang membutuhkan.
Dari pra-riset yang dilakukan peneliti (19-22 Februari 2008) di Desa Pertumbukan, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat diperoleh gambaran tentang pola penggunaan telepon seluler oleh masyarakat desa tersebut yakni, secara umum memberikan kontribusi yang baik dalam kecepatan mendapatkan informasi. Namun kalau diperhatikan secara seksama pola penggunaan telepon seluler berdasarkan motif jelas berbeda dari aspek sosiodemografis masyarakat. Ada yang menggunakan untuk kelancaran usaha/niaga hasil-hasil bumi atau pertanian, silaturahmi dengan keluarga atau teman, sebagai hiburan dan lain sebagainya. Namun dengan memiliki telepon seluler juga telah menambah biaya pengeluaran bagi setiap keluarga terutama untuk pembelian pulsa, hal ini masyarakat menjadi konsumtif . Belum lagi berkembangnya model telepon seluler dari berbagai merek dagang yang semakin canggih dan terus bergulir yang menggoda konsumen melalui iklan dengan mengkaitkan terhadap gaya hidup tertentu. Bagaimana tentang pola penggunaan telepon seluler dan sikap masyarakat desa, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian.
Permasalahan
Dari fenomena yang terjadi pada masyarakat di atas maka untuk mencari informasi tersebut di rangkum dalam pertanyaan sebagai berikut :
Dari fenomena yang terjadi pada masyarakat di atas maka untuk mencari informasi tersebut di rangkum dalam pertanyaan sebagai berikut :
Bagaimanakah penggunaan dan sikap masyarakat Desa Pertumbukan terhadap telepon seluler ?
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana penggunaan telepon seluler dan sikap masyarakat Desa Pertumbukan.
Untuk mengetahui bagaimana penggunaan telepon seluler dan sikap masyarakat Desa Pertumbukan.
Manfaat
Secara praktis, hasil penelitian ini walau dalam cakupan wilayah penelitian yang kecil diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pemerintah melalui Depkominfo untuk mengkaji stategi perkembangan TIK khususnya telepon seluler dalam hal tren penggunaannya.
Dan secara teoretis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada studi Ilmu Komunikasi dan untuk mengetahui perkembangan serta penerapan teori uses and gratification, dimana dalam penelitian ini berusaha untuk menggambarkan motif kebutuhan dalam penggunaan telepon seluler bagi masyarakat pedesaan. Dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan studi komunikasi serta mampu memperkaya varian, alternatif rujukan juga sebagai khasanah referensi dalam penelitian-penelitian tentang khalayak di masa mendatang terhadap pemanfaatan industri teknologi komunikasi dan informasi, terutama telepon seluler.
Secara praktis, hasil penelitian ini walau dalam cakupan wilayah penelitian yang kecil diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pemerintah melalui Depkominfo untuk mengkaji stategi perkembangan TIK khususnya telepon seluler dalam hal tren penggunaannya.
Dan secara teoretis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada studi Ilmu Komunikasi dan untuk mengetahui perkembangan serta penerapan teori uses and gratification, dimana dalam penelitian ini berusaha untuk menggambarkan motif kebutuhan dalam penggunaan telepon seluler bagi masyarakat pedesaan. Dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan studi komunikasi serta mampu memperkaya varian, alternatif rujukan juga sebagai khasanah referensi dalam penelitian-penelitian tentang khalayak di masa mendatang terhadap pemanfaatan industri teknologi komunikasi dan informasi, terutama telepon seluler.