Konsumsi Penyelamatan Planet Bumi
Pola Konsumsi yang Tepat pada bulan puasa ini, dapat dilakukan pasca bulan puasa,mengapa pola tersebut dapat dilanjutkan? Beberapa hal dibawah ini akan memberikan jawaban pertanyaan di atas. Berpuasa sebenarnya cuma mengubah jadwal makan dari kebiasaan sarapan menjadi sahur, dan jadwal makan siang ditunda hingga tiba saat berbuka puasa.
Menurut dr Ari Fahrial Syam, Sp.PD, ahli penyakit dalam dari RSCM Jakarta,saat berpuasa, orang hanya makan dua kali sehari, yaitu sahur dan buka puasa. Dengan pengurangan waktu makan tersebut, tubuh seharusnya lebih sehat.
"Pembatasan kalori selama berpuasa akan berdampak pada penurunan berat badan sekitar 5 persen di akhir puas, penurunan kolesterol dan asam urat. Gula darah juga lebih terkontrol," katanya.
Saat kita menjalankan puasa, organ pencernaan merenovasi atau membetulkan sel-sel yang rusak. Kemudian, daya serap pencernaan akan meningkat karena jika usus istirahat, kondisi organ pencernaan akan lebih optimal bekerja.
Berpuasa juga menjadi cara detoksifikasi yang aman dan tepat. Ketika berpuasa, racun-racun, sel lemak, dan juga sel-sel yang mati akan dikeluarkan dari tubuh.
"Dampak lain dari pengurangan kalori adalah mengurangi radikal bebas dan meningkatkan anti-oksidan sehingga akhirnya akan memperlambat proses degenerasi organ-organ tubuh," kata dokter yang mendalami bidang pencernaan ini.
Meski demikian, Ari mengingatkan, manfaat kesehatan tersebut hanya bisa diwujudkan jika kita juga mengendalikan nafsu makan, terutama ketika berbuka puasa. "Hikmah puasa adalah pembatasan asupan kalori, pembatasan makan. Selayaknya budaya balas dendam saat berbuka itu kita redam. Kalau kita konsisten menjalani hal ini, mudah-mudahan hikmah mendapat kesehatan setelah berpuasa dapat tercapai," ujarnya.
Menurut Wahyuningtyas, dalam The Asian Parent July 2013,
Untuk mempertahankan kadar gula darah tetap stabil selama puasa, hendaknya saat sahur kita memilih makanan yang dapat bertahan lama di tubuh. Asupan gizi-pun harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak. Menghindari makanan yang digoreng, untuk menjaga kestabilan kadar gula darah.
Pakar kesehatan menyarankan saat makan sahur sebaiknya konsumsi buah bukan dalam bentuk jus tetapi langsung dimakan beserta ampasnya, dengan memakannya secara langsung, karbohidrat yang terkandung di dalam buah dapat diserap oleh tubuh secara perlahan-lahan, dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil seharian. Serta minumlah paling tidak 4 gelas air putih untuk menjaga agar tidak terjadi dehidrasi.
Saat berbuka, dianjurkan menyantap yang manis manis sebagai anjuran pola makan saat berbuka. Sebaiknya minumlah jus buah sebagai asupan gula alami. Saat berbuka, kadar gula darah sudah sangat rendah sehingga harus segera dinaikkan kembali. Pilihlah buah yang banyak mengandung air seperti melon, semangka, jeruk dan hidangkan dalam bentuk jus untuk berbuka dan selanjutnya makanlah sedikit kurma.
Berikut ini contoh dari buah-buahan yang mengandung serat dan air beserta manfaatnya yang dikutip dari internet :
Apel Merah
Buah Apel Merah adalah salah satu buah yang mengandung banyak serat, apel yang berbobot 100 gram, mengandung serat sekitar 2 gram, selain mengandung banyak serat, apel merah bermanfaat untuk menstabilkan tekanan darah di dalam tubuh . kulit buah apel merah mengandung zat pektin yang bermanfaat untuk membersihkan racun yang ada dalam tubuh kita .
Buah Semangka
Buah semangka yang segar dan mengandung banyak air, ternyata adalah buah yang berserat tinggi, sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan serat di dalam tubuh kita . buah semangka juga mengandung vitamin A dan Vitamin C, magnesium fosofor dan kalium , selain mengandung banyak zat yang bermanfaat untuk tubuh kita, semangka juga dalam di manfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita, mencegah penyakit kanker , kanker usus dan gangguan liver
Buah Melon
Buah melon mengandung sekitar 0.7 gram serat setiap 100 gram (buah melon), selain mengandung banyak serat, rasanya manis dan enak, melon juga mengandung vitamin C, Vitamin A, karbohidrat, magnesium dan fosfor. Buah melon juga bermanfaat untuk menurunkan kolesterol yang ada di dalam tubuh kita , mengatasi demam, mencegah kanker, penyakit stroke dan mencegah penyakit jantung .
Buah naga
Buah naga hampir sama dengan buah melon, yaitu mengandung sekitar 0.7 gram serat pada setiap 100 gram (buah naga) , tapi buah naga mempunyai banyak manfaat, yaitu bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, menurunkan gula darah di dalam tubuh, membantu mengatasi penyakit asam urat dan penyakit rematik , serta mengandung banyak zat antioksidan yang di butuhkan oleh tubuh kita
Buah pisang
Buah pisang sangat mudah di dapatkan, karena di negara kita sangat mudah di tumbuhi pisang, serat buah pisang tidak mempunyai sifat musiman. buah pisang mengandung 0.6 gram serat pada setiap 100 gram (buah pisang). buah pisang juga mengandung banyak zat yang di butuhkan oleh tubuh kita, contoh nya vitamin C, Vitamin A, dan zat besi . selain itu, buah pisang juga bermanfaat untuk mengobati asam lambung mengurangi kadar kolesterol pada tubuh, dan mampu menurunkan tekanan darah
Pola makan tepat selama puasa ramadhan ini hendaknya kita lanjutkan pada masa-masa mendatang pasca berakhirnya bulan Ramadhan, mengapa pola makan tersebut harus kita lanjutkan ? Selaras dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013 di Indonesia yaitu Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi untuk Selamatkan Lingkungan juga selaras dengan tema Badan Lingkungan Hidup Dunia (UNEP) yaitu Think. Eat. Save. Hal yang penting dengan tema tersebut adalah supaya masyarakat dapat menyikapi pemanfaatan makanan dan Sumber Daya Alam termasuk pemanfaatan bahan makanan secara bijak. Hasil studi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menunjukkan bahwa Index Perilaku Peduli Lingkungan (IPPL = 0,57), makna angka tersebut menunjukkan bahwa masyarakat kita belum berperilaku peduli lingkungan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, Perilaku konsumsi masyarakat saat ini pemenuhan kebutuhan bahan makanansebesar 49,3 % yang berasal dari import luar negeri.
Kondisi ini tentunya akan memberikan dampak bagi lingkungan seperti meningkatnya emisi dari transportasi makanan tersebut dari daerah asal ketempat tujuan.
Menurut KLH, konsumsi masyarakat terhadap daging merah mencapai 77%, sedangkan konsumsi ayam lebih banyak lagi yaitu 91%. Sementara itu masyarakat yang mengkonsumsi makanan dari (produk lokal hanya 36,4%) konsumsi beras mencapai 150 kg pertahun. Adapun sisa sampah organik terutama makanan hanya 2.2% yang dikomposkan selebihnya dibuang dan menjadi beban pencemaran lingkungan.
Beberapa hal yang patut dipertimbangkan bahwa “melimbahkan” makanan bukan hanya berdampak pada pemborosan keuangan namun juga limbah makanan juga akan menyebabkan :
Pencemaran Lingkungan
Pemborosan konsumsi bahan bakar (yang digunakan untuk transportasi) penyimpanan dan pendistribusian.
Penggunaan bahan kimia – seperti pupuk dan pestisida yang telah digunakan selama masa penumbuhan tanaman.
Makanan membusuk menciptakan lebih banyak metana (salah satunya penyebab gas rumah kaca yang paling berbahaya dan berkontribusi terhadap perubahan iklim). Metana 23 kali lebih kuat daripada C02 menyumbang pembentukan emisi gas rumah kaca. Jumlah makanan terbuang ke tempat pembuangan sampah secara signifikan berkontribusi terhadap pemanasan global yang terjadi selama ini.
Masalah limbah makanan adalah masalah yang terjadi di seluruh negara, baik negara-negara maju, negara industri maupun negara berkembang. Kita yang hidup di Indonesia sesungguhnya harus sangat bersyukur karena alam Indonesia jauh lebih mampu “memanjakan” warganya dengan jenis bahan makanan yang banyak dibandingkan alam pada belahan lain didunia ini. Empat (4) hal utama yang menjadi kebanggaan Indonesia terkait dengan alam, yaitu :
Alam Indonesia mampu menumbuhkan makanan pokok seperti padi, jagung, sagu, ketela, juga aneka ragam sayuran dan buah-buahan.
Luasan negeri Indonesia sangat memberi dukungan terhadap berkembangnya ternak dan hewan peliharaan untuk kepentingan konsumsi manusia.
Laut Indonesia yang luas menyediakan ikan dan sumber daya laut secara berlimpah.
Alam Indonesiapun memberi banyak ragam ikan air tawar yang bahkan tanpa perlu dipelihara.
Pertanyaannya adalah akankah kita menghargai pemberian alam dengan sikap dan pola konsumsi berorientasi pada kelestarian lingkungan? Ataukah kita hanya akan menjadi pengikut dari bangsa lain yang memiliki kebiasaan membuang-buang makanan ?
Tema yang mungkin terdengar tidak biasa ini dilayangkan mengingat banyaknya makanan yang terbuang sia-sia. Padahal, di satu sisi dunia, masih marak warga Bumi yang kekurangan pangan.
Data dari Badan PBB untuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menyebut, sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang percuma tiap tahunnya. Jumlah ini sama dengan seluruh makanan yang diproduksi di wilayah Sub-Sahara Afrika.
Angka ironis lainnya adalah satu dari tujuh orang di dunia tidur dalam kondisi lapar. Lebih dari 20.000 anak di bawah usia lima tahun, meninggal karena kelaparan.
"Tema tahun ini -Think. Eat. Save- mendorong Anda untuk lebih peduli pada dampak lingkungan atas pilihan makanan yang Anda buat.
"Jika makanan dibuang-buang, itu artinya semua sumber daya dan input dalam produksi [pembuatannya] juga terbuang."
Dampak dari limbah makanan bukan hanya kerugian secara finansial saja. Namun limbah makanan juga berdampak buruk bagi lingkungan. Semakin banyak sisa makanan yang terbuang berarti juga semakin besar pemborosan terhadap penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida), sumber daya alam (semisal air), serta makin banyak bahan bakar yang dihabiskan untuk transportasi. Semakin banyak makanan membusuk pun akan menghasilkan lebih banyak metana, salah satu gas rumah kaca yang paling berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Metana mempunyai kontribusi menghasilkan gas rumah kaca 23 kali lebih besar dibanding CO2.
Detik Finance (23/7/2013) menyatakan konsumsi daging Indonesia setiap tahun capai kebutuhannya 600.000 ton/tahun. Sedangkan kalau 1 ekor sapi hanya punya berat 150 Kg. Jadi kita butuh 4 juta ekor," jelas Bayu saat ditemui di Ciracas Jakarta Timur,
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan Konsumsi daging sapi penduduk Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Suswono mengatakan, proyeksi kebutuhan daging Indonesia 1.504 ton daging sapi per hari.
"Tahun 2013 kebutuhan daging kita per tahun itu 549.000/tahun. Dari jumlah itu, Suswono menjelaskan, sebanyak 85% kebutuhan daging dipasok dari sapi lokal, sedangkan 15% lainnya berasal dari import
Makna yang dapat diambil dari tabel tersebut kentang membutuhkan air yang paling sedikit jika dibandingkan daging sapi, lalu hubungannya dengan air, bahwa penggunaan air yang relatif besar jika diambil dari bumi akan menimbulkan gerakan intrusi laut yang akan memperparah banjir akibat Global Warming (Sos, 2011)
Solusi dari pemanasan global dalam rangka penyelamatan bumi dapat dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi produk hewani, kita dapat mengubah pola makan kita dengan lebih banyak mengkonsumsi produk nabati daripada hewani. Selain itu kita juga mengurangi penggunaan bahan-bahan hewani yang lain, seperti tas dan sepatu berbahan kulit hewan.
Sos (2011), menyatakan penganut gaya hidup Vegan meyakini bahwa dengan mengkonsumsi produk nabati dan menghindari produk hewani, seseorang akan mampu secara berangsur-angsur mengubah sifat negatif menjadi positif, seperti :
· Sadis menjadi penyayang
· Pemarah menjadi sabar
· Ceroboh menjadi hati-hati
· Pembenci menjadi pemaaf
· Penipu menjadi jujur
· Apatis menjadi peduli
· Pemboros menjadi penghemat
· Sombong menjadi ramah
Dengan mengurangi kandungan bahan hewani kita telah menghemat 50% penggunaan minyak bumi dan air, dengan demikian kita telah ikut menjaga bumi dan menyelamatkan bumi kita, dan mengurangi faktor penyebab utama Global Warmning. Vegetarian secara matematis menunjukkan dapat mengurangi 80% efek GW, sementara tindakan go green lainnya seperti menanam pohon, penghematan listrik dan minyak bumi, pola hidup ramah lingkungan dapat menangkal 20% efek GW.
Kita akan berpikir apa yang dapat kita makan jika kita mengubah pola konsumsi mengurangi konsumsi daging, kita tak perlu kuatir ada beberapa bahan baku makanan yang punya potensi sangat tinggi untuk dikelola dan diproduksi yaitu: jamur, rumput laut, dan kacang kedelai. Ilmuwan di Jepang mengungkapkan bahwa ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita darah tinggi
Berikut cara menjalani gaya hidup hijau yang dapat diterapkan sehari-hari :
1. Jangan membeli sesuatu yang terkait atau berasal dari hasil pembunuhan atau penyiksaan makhluk hidup
2. Pilihlah makanan dan minuman, produk untuk pemakaian yang murni mengandung unsur nabati.
3. Hindari makanan dalam kaleng atau yang sudah diawetkan
4. Belilah produk pertanian atau produksi lokal.
5. Belilah dalam kemasan yang besar atau isi ulang, sehingga mengurangi tumpukan sampah non organik.
6. Jangan memakan makanan siap sajiyang menggunakan piring dan sendok makan sekali pakai.
7. Bawa tas belanja tersendiri yang bisa dipakai berulang-ulang.
8. Hindari membeli minuman kemasan botol plastik.
9. Membeli sesuatu di sekitar lingkungan untuk menghemat bahan bakar.
10. Perbanyak masak di rumah atau bawa bekal makanan, agar mengurangi keluar untuk mencari makan.
11. Mulailah mengajak teman untuk menanam pohon di sekitar rumah, kantor, sekolah atau taman umum.
12. Gunakan listrik yang berasal dari energi surya.
13. Galang kelompok “go green” dalam lingkungan kantor. Lakukan kegiatan bersepeda pada hari tertentu untuk ke tempat kerja, dan melakukan gerak jalan dalam aktivitas lingkungan.
14. Hindari berlibur ke luar negeri, hindari pemakaian pesawat terbang karena penyumbang gas rumah kaca yang lebih tinggi dibanding kendaraan darat dan laut.
15. Gunakan produk-produk yang memiliki label recycle, eco-friendly, organic dan reuseable.
16. Tempatkan tumbuh-tumbuhan di dalam ruangan untuk menjaga kesegaran.
Kesimpulan dari beberapa informasi yang telah dikumpulkan bahwa pola konsumsi tepat selama bulan puasa ini banyak memberikan manfaat antara lain manfaat pada kesehatan juga perubahan perilaku ke arah yang lebih baik serta tanpa disadari telah menerapkan gaya hidup hijau yang berarti telah ikut berperan dalam menyelamatkan bumi dari pemanasan global dan membantu pemerintah mengurangi import daging. Mudah-mudahan pola konsumsi ini dapat kita terapkan pasca bulan puasa ini.