Pengertian Konseling Menurut Beberapa Ahli

Pengertian Konseling Menurut Beberapa Ahli 
Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya“dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami”. Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”. Berikut ini adalah pendapat dari para ahli tentang konseling:
1. C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling adalah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih konseli dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental konseli. Bila definisi ini dikaji lebih jauh, maka beberapa ciri-cirinya yang menonjol akan terlihat : (1) merupakan suatu proses, (2) bisa dilakukan dengan satu atau lebih konseli, (3) konselor harus dipersiapkan secara professional, dan (4) hubungan antar pribadi yang andalannya adalah upaya bersama. 

2. Edwin C. Lewis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses dimana orang bermasalah (konseli) dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang konseli untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang memungkinkan berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan lingkungannya. Definisi ini juga melihat konseling sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara konselor dan konseli dalam suatu upaya bersama agar lebih efektif dalam berhubungan dengna dirinya dan lingkungannya. 

3. Konseling berarti, interaksi yang(a) terjadi antara dua orang individu, masing-masing disebut konselor dan klien; (b) terjadi dalam suasana yang professional, (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudahkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien. (Popinsky & Pepinsky, dalam Shertzer & Stone,1974).

4. Konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseling membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana atau penyesuaian – penyesuaian yang perlu dibuat. (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974).

5. Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi).

6. Suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel,1956).

7. Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan- kebutuhan, motivasi dan potensi – potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969)

8. Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 ), menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.

9. Gibson ( 1985 ) menyatakan bahwa konseling adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

10. Pietrofesa mengemukakan seseorang profesional berusaha membantu orang lain dalam mencapai pemahaman dirinya (self-understanding), membuat keputusan dan pemecahan masalah

11. Menurut Carl Rogers konseling merupakan hubungan terapis dengan klien yang bertujuan untuk melakukan perubahan diri (self) pada pihak klien.

12. Jones ,1951, mengartikan konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia dapat bantuan pribadi da langsung dalam pemecahan masalah itu.

13. Winkell (2005 : 34), mengemukakan bahwa Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.

14. Hal senada juga dikemukakan oleh Blocher dalam Shertzer & Stone (1969), Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.

15. Talbert (1959) mengungkapkan Pengertian Konseling sebagai hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhankebutuhan yang akan datang.

16. Prayitno dan Erman Amti (2004:105) menjelaskan Definisi Konseling sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

17. Definisi Konseling Menurut Cavanagh, Konseling merupakan Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh.

18. Definisi Konseling Menurut Saefudin dan Abdul Bari, Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. (Saefudin, Abdul Bari : 2002).

19. Definisi Konseling Menurut James F. Adam, Konseling merupakan suatu pertalian timbal balik antara 2 orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu yang lain (conselee) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan waktu yang akan datang

20. Definisi Konseling Menurut Mortensen, Konseling didefinisikan sebagai suatu proses hubungan seseorang dengan seseorang dimana yang seorang dibantu oleh yang lainya untuk menemukan masalahnya

21. Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. 

Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
 

Contoh Contoh Proposal Copyright © 2011-2012 | Powered by Erikson