Inner And Outer Journey : Semua orang ingin sukses dalam menjalani hidupnya. Ukuran sukses memiliki pola yang hampir sama untuk masing-masing orang. Perbedaan nyata terletak pada cara meraih sukses. Banyak orang merasa bahwa sukses merupakan hak kaum minoritas. Beberapa orang berpendapat untuk meraih sukses perlu upaya yang ekstrem. Namun ada juga orang yang sukses karena gift atau karunia yang maha kuasa.
Bila sukses memiliki pola yang sama dan cara meraih sukses pada masing-masing orang berbeda, maka perlu kita pahami apa yang menjadi indicator sukses itu sendiri. Setidaknya ada 6 prinsip sukses, yaitu:
Simple (kesederhanaan), jangan paksakan diri anda untuk mendefinisikan sukses berdasarkan ukuran orang lain. Saudara sendiri menyederhanakan bahwa bila saudara telah berupaya dan tidak berhasil, tidak berarti anda gagal, yang terpenting adalah mencoba lagi, lagi, dan lagi. Prioritaskan pada penyebab kegagalan, buang yang tidak perlu lalu prioritaskan pada pencarian untuk menyelesaikan masalah. Aturan main dalam hal ini adalah perlakukan orang lain seperti anda sendiri ingin diperlakukan oleh orang lain. Ayat berikut memberikan contoh bahwa hewanpun melakukan hal rumit dengan cara yang sangat sederahana.
An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".
Unexpected (tak terduga), kita harus bergerak kea rah yang berlawanan dari intuisi orang lain. Bila kita melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang lain atau yang dipersepsikan akan dilakukan oleh orang lain maka kita hanya sebagai pengikut. Pengikut tidak akan diingat, dan umumnya dilupakan. Emosi saudara perlu dilatih untuk melakukan hal yang menyimpang dari yang umumnya dilakukan, dan untuk itu bangkitkan minat dan keingintahuan. Kita dapat membangkitkan keingintahuan dalam jangka panjang dengan cara membuka celah lalu mengisi celah tersebut. Ayat berikut memberikan contoh bahwa hewanpun dapat membangun bangunan di celah. Lebah bermasyarakat (social bees) akan mengumpulkan makanan dalam suatu sarang untuk persediaan makanan ratu dan calon anak-anak lebah, selain itu mereka juga bertugas membangun sarang (yang dimulai dari perencanaan pembangunan: tempat dan bahan bangunan) dan memeliharanya hanya berdasarkan instink.
Concret (Konkrit), manusia diciptakan bukan karena mereka disebut manusia, namun karena mereka punya iman, akal dan indra. Segala bentuk tindakan kita sebagai manusia yang memiliki iman, akal harus berdasarkan informasi indriawi. Suatu gagasan secara alami dipenuhi oleh gambaran yang konkret. Missal kementrian tenaga kerja ingin mengurangi pengangguran, maka hal esensinya adalah “kerja” berdasarkan indra kita. Di bawah ini merupakan cerita yang konkrit tentang lebah.
Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan dia menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia (ayat 69)
“kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”. Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
hadits riwayat Ibnu Umar disebutkan "Perumpamaan orang beriman adalah seperti lebah. Bila ia makan, maka ia makan yang baik (tidak makan dari usaha orang lain) dan bila jatuh, maka ia jatuh atas yang baik (matinya lebah jantan karena pengorbanan bagi betinanya demi kelangsungan hidup)."
Ratu lebah bertugas untuk menghasilkan telur dari hasil perkawinannya dengan lebah jantan. Sedangkan lebah jantan tidak bekerja kecuali muncul masa masa kawin dan setelah mengawini mati. Ada juga jenis lebah kekanak-kanakan (ath-Thufaili) Lebah jenis ini tidak membuat sarang sendiri dan tidak pula menyimpan makanan, jenis lebah ini menempatkan telur-telumya di sel lebah jenis penyendiri atau lebah jenis bermasyarakat (anak-anaknya mendapatkan makanan dari lebah masyarakat). Pada Lebah penyendiri setiap lebah betinanya mempunyai ciri dapat membangun sarangnya (yang terdiri dari satu sel atau lebih) serta melengkapi dengan segala kebutuhannya tanpa tergantung atau meminta bantuan lebah penyendiri lainnya, tetapi ia tidak memelihara anaknya. Lebah jenis ini tampa memiliki jenis pekerjaan tertentu dan tanpa pembagian pekerjaan antara mereka, namun mereka memiliki tugas mengawinkan berbagai tumbuhan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan tempat lebah bersarang:
1. Ketersediaan makanan yaitu dekat dengan sumber bibit-bibit pembuahan dan nectar
2. Ketersediaan air
3. Di tempat yang tinggi
4. Dekat dengan tempat tinggal nenek moyangnya (lebah penyendiri)
5. Jumlah kamar dalam sarang tergantung jumlah anak (dalam satu inci persegi berisikan 28,27 lubang persegi enam), jumlah kamar untuk penjagaan, jumlah pergudangan persediaan makanan, dan jumlah pintu untuk membantu keluar. (setiap anak lebah memerlukan kamar terpisah untuk dapat besar)
Maha Suci Engkau, wahai Tuhanku. -Engkau memberi ilham kepada dunia yang telah dan masih saja menakjubkan makhluk Engkau yang paling canggih. Ilmu Engkau Maha Mendahului ilmu manusia, makhluk Engkau yang paling lemah. Bukankah pada tempat tinggal Lebah terdapat krcasi dan Ilham? Siapakah yang mengajarkan kepada setiap jenis lebah supaya mengambil bahan baku tertentu sebagai tempat tinggal dan tidak suka dengan bahan pengganti yang lain? Maha Suci Allah yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Pujian bagi Allah, Tuhan seluruh alam, dan shalawat atas junjungan kita Muhammad, Nabi yang ummi, serta atas keluarga dan Seluruh sahabat beliau
Credentialed (kredibel), bagaimana Musa meminta Firaun untuk mempercai gagasannya, Menteri kesehatan berbicara tentang persoalan kesehatan masyarakat, dan lain sebagainya. Kita percaya, termasuk juga sempat terbesit di nati nurani paling dalam untuk percaya. Namun dalam prakteknya mereka membantah. Kita umpama orpamaba tetap membuang sampah sembarangan, tetap berwuduk secara sembarangan dan lain sebagainya. Ini karena kita tidak kredibel. Cara kita harus muntaber dulu baru tiap akan makan mencuci tangan, firaun diazab dulu baru percaya. Berikut adalah contoh ayat yang berkaitan dengan Musa.
Albaqarah 50. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan”
15. Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.
16. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa;
17. "Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,
18. dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)".
19. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"
20. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
21. Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.
22. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
23. Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya
24. (Seraya) berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi".
25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).
Emotional (emosional), perang seharusnya dapat dilihat dari sisi emosionalnya. Betapa banyak kehancuran, kesedihan, penderitaan dan lain sebagainya. Bahkan bagi sang pemenang sekalipun, yang acap mengalami depresi karena tindakannya yang bertentangan dengan hati nuraninya. Otak kita dijalin utnuk merasakan bagi orang lain, bukan bagi abstraksi. Kadang yang sulit adalah meyakinkan mengapa kita harus memprioritaskan pada alutsita, atau yang lebih esensi mengapa kita harus merasa perlu memenangkan diri kita, kelompok kita, Negara kita, pendapat kita dan lain sebagainya. Cobalah lihat gambar di bawah ini, apa dampaknya pada emosi saudara?
Waktu Nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus melalui laut Merah sebelah Utara. Maka Tuhan memerintahkan kepada Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. Perintah itu dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah laut itu dan terbentanglah jalan raya ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia dan kaumnya ke seberang. Sedang Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula, tetapi di waktu mereka berada di tengah-tengah laut, kembalilah laut itu sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah mereka.
At thoha 77. Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)".
Membuat jalan yang kering di dalam laut itu ialah dengan memukul laut itu dengan tongkat
Ash sya’araa 63. Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar
Story (cerita), bagaimana kita membuat orang bertindak sesuai dengan gagasan kita? Kita menceritakan cerita. Para petuga pemadam kebakaran secara alamiah bertukar cerita setiap kali setelah memadamkan kebakaran, dan dengan melakukan hal itu mereka melipatgandakan pengalaman mereka. Setelah bertahun tahun mendengar cerita, menjalankan cerita maka mereka memiliki catalog mental yang lebih kaya dan lebih lengkap tentang situasi kritis yang mungkin mereka hadapi selama kebakaran dan tanggapan yang tepat terhadap situasi tersebut. Riset menunjukkan bahwa berlatih secara mental tentang suatu situasi membantu kita menangani situasi itu secara lebih baik ketika kita benar-benar menghadapinya dalam lingkungan fisik. Ayat berikut dapat menjadi contoh cerita.
As Samsi
Kaum Tsamud telah dihancurkan Allah karena kedurhakaannya. Tuhan membayangkan bahwa hal ini adalah mudah bagi-Nya, sebagaimana mudahnya menciptakan benda-benda alam, siang dan malam, dan menciptakan jiwa yang tersebut dalam sumpah-Nya; Allah memberitahukan kepada manusia jalan ketakwaan dan jalan kekafiran; manusia mempunyai kebebasan memilih antara kedua jalan itu.
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari (1), dan bulan apabila mengiringinya(2), dan siang apabila menampakkannya(3), dan malam apabila menutupinya(4), dan langit serta pembinaannya(5), dan bumi serta penghamparannya(6), dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya) (7), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya(8), sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu(9), dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya(10).
Al Mulk
Hidup dan mati ujian bagi manusia; Allah menciptakan langit berlapis-lapis dan semua ciptaan-Nya mempunyai keseimbangan; perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta; azab yang diancamkan terhadap orang-orang kafir; dan janji Allah kepada orang-orang mukmin; Allah menjadikan bumi sedemikian rupa hingga mudah bagi manusia untuk mencari rezki; peringatan Allah kepada manusia tentang sedikitnya mereka yang bersyukur kepada nikmat Allah.
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (3)
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.(5)
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, (16)
atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? (17)
Intisari
Permohonan kami saudara untuk berimajinasi dalam menerima suatu terutama materi perkuliahan. Karena membaca, mendengar, diskusi, menulis merupakan kerja menurut Adam Smith, tentunya karena kita sebagai mahasiswa. Penyampaian materi ini juga menawarkan audio dan visual karena diyakini akan membuat saudara lebih mudah dalam memahami. Ikut sertakan indra hati saudara, terutama perasaan saudara, dan walaupun saudara harus menangis jangan coba ditahan karena factor emosional merupakan hal yang juga penting. Materi akan dilanjutkan dengan melakukan perjalanan pada penciptaan langit dan bumi berdasarkan science dan research. Hal ini dilakukan untuk membuktikan ayat-ayat yang tercantum dalam Alquran. Hasilnya membuktikan bahwa nabi Muhammad seorang yang tidak bias baca tulis mampu menceritakan tentang antariksa sama bahkan lebih baik daripada Anthony Hawkins. Selanjutnya kita akan dibawa pada perjalananan ke kedalaman lautan. Disini tampak terciptanya keseimbangan yang luar biasa. Terjadi mutual ekslusive antar masing-masing mahluk. Bahkan yang menurut manusia paling ganas sekalipun hanya makan secukupnya yang berbeda dengan manusia yang tidak hanya memakan ikan, tapi juga alat penangkap ikannya dimakan, tidak hanya memakai nasi namun pupuk-pupuknyapun juga dilalap habis. Perjalanan dilanjutkan pada pengenalan penciptaan manusia, perjuangan sel sperma dan sel telur, perjuangan anak untuk bisa jalan, berbahasa, bermasyarakat yang harus jatuh bangun, gagal, sakit tapi mereka tidak pernah menyerah untuk akhirnya bisa. Lalu kita akan ditunjukkan pada perjalanan melihat bencana alam sebagai akibat ulah manusia itu sendiri. Pada akhirnya kita akan hayati dan menjadi acuan dalam cara kita menjalani hidup, hingga akhirnya success akan kita raih. Terimakasih.