Meneladani Nabi Muhammad Saw

Meneladani Nabi Muhammad Saw 
Prinsip menedalani Nabi Muhammad Saw menjadi komitmen dasar Said Nursi dalam merealisasikan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Pada prinsipnya bahwa mengamalkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Saw dengan sepenuhnya merupakan cerminan dari keseriusan mentaati perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya dengan mengikuti al-Quran dan keimanan mendalam akan keesaan Allah.

Pada dasarnya, apabila seseorang menyatakan diri sebagai muslim, maka ia harus mewujudkan keislamannya itu dalam bentuk mengikuti sunnah Nabi tersebut secara sungguh-sungguh dalam segala aspek kehidupan. Dengan prinsipnya ini, Said Nursi hendak menegaskan bahwa bila seseorang yang telah berikrar bahwa dirinya adalah pengikut Muhammad Rasul-Allah Saw, hendaknya ia harus mengikuti cara atau metode dan jalan hidup yang telah dibuat oleh Nabi Muhammad Saw bersama para sahabatnya dalam seluruh aspek kehidupan. Zaidin menceritakan bahwa Said Nursi adalah seorang ulama yang banyak mencurahkan perhatiannya pengajian keagamaan dengan sekuat tenaga telah berusaha menghidupkan kembali suatu usaha yang dulu di bawa oleh Nabi Muhammad Saw, yaitu suatu model pengajian ia sebut dengan istilah dershane (Tempat belajar).

Menerapakan atau meneladani Nabi Muhammad Saw menjadi kekuatan amaliah ibadah secara aplikatif. Praktek amaliah ibadah dengan cara meneladani nilai-nilai yang telah diterapkan oleh Nabi Muhammad Saw. Doktrin ini menjadi sangat penting dalam praktek kehidupan manusia. Mengenai prinsip meneladani Nabi Muhammad ini Allah berfirman "Katakan, Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian. "Allah Maha pengasih dan Maha Penyayang". Di dalam ayat ini terdapat bentuk simplikasi redaksi yang mengagumkan. Makna yang begitu banyak dirangkum hanya oleh tiga kalimat. Adapun penjelasan Said Nursi mengenal ayat, ini adalah :

Jika kalian beriman kepada Allah, pasti kalian mencintai-Nya. Selama kalian mencintai-Nya, pasti kalian beramal sesuai dengan apa yang dicintaiNya. Hal itu berarti kalian harus meneladani pribadi yang Dia cintai. Dan ia bisa terwujud dengan cara kalian mengikuti pribadi tersebut. Jika kalian mengikutinya, Allah akan cinta kepada kalian. Tentu saja kalian mencintai Allah agar juga dicintai oleh-Nya.

Perilaku Nabi Muhammad Saw disebut sunnah. Menurut Islam, sunnah Nabi adalah sumber hukum kedua setelah Qur'an. Keseharian dan perilaku Rasulullah, bahkan diakui oleh para sarjana Barat, merupakan gambaran kesempurnaan utuh seorang manusia. Dan tidak ada satu pun seorang manusia di muka bumi yang diikuti perilakunya oleh berjuta-­juta orang hingga detik ini dalam sejarah peradaban manusia. Akhlak Nabi Saw merupakan kesempurnaan akhlak pada diri seseorang. Allah menegaskan : "Akhlak Nabi adalah al-Qur'an". Pada ayat lain, Dia berfirman : "Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu" (Qs. al Ahzab : 21). Pada firman Allah yang lain : "Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam". (Qs. al Anbiya' : 107) Semua itu telah tercatat dalam sejarah Islam yang merupakan ketetapan Allah Swt. Berapa banyak kalangan salaf (generasi terdahulu) yang mengagumi dan berusaha menyelaraskan kehidupan mereka dengan sunnah. Sejak pagi hingga malam hari.

Untuk mencapai kepribadian mulia adalah dengan mengikuti orang yang dikasihi Allah yakni Nabi Muhammad Saw dan mengaplikasikan sunnahnya yang suci. Said Nursi mengatakan sesungguhnya kecintaan kepada Allah harus diikuti dengan sikap mengikuti Sunnah Nabi Muhammad Saw. Sebab dalam doktrin ini Said Nursi mengatakan bahwa "kecintaan kepada Allah baru terwujud dengan melakukan perbuatan yang diridhoi oleh­Nya. Sementara itu, ridhonya yang paling utama tampak pada pribadi Muhammad Saw".

Penjelasan di atas mendorong pentingnya praktek keteladanan kepada Nabi Muhammad Saw (Sunnatun Tsaniyah) dalam kehidupan seseorang untuk membentuk kepribadian yang barakhlak mulia. Menurut Said Nursi meneladani pribadi beliau yang penuh berkah itu bisa terwujud dengan 2 (dua) hal :

Pertama, mencintai Allah, mentaati segala perintah-Nya dan berbuat sesuai dengan ridlio-Nya. Sikap semacam ini mengharuskan kita mengikuti Nabi Muhammad Saw. Sebab pemimpin yang paling sempurna dengan teladan yang paling utama dalam urusan tersebut adalah Nabi Muhammad Saw. Kedua, mencintai pribadi Nabi Muhammad Saw. Sebab beliau merupakan perantara yang paling utama agar manusia bisa mendapatkan kebaikan ilahi. Karena itu, beliau layak dicintai karena Allah ta'ala. 

Said Nursi mengatakan secara fitrah ketika kita mengarahkan perhatian pada sosok yang kita cintai kekasih Allah haruslah berupaya meneladani dan mencontoh beliau dengan cara mengikuti semua sunnahnya yang mulia. Dikatakannya pula, mengikuti sunnah rasul Muhammad Saw merupakan tujuan termulia sekaligus merupakan tugas terpenting manusia.

Begitu pentingnya masalah mengikuti Sunnah Rasul ini menurut Said Nursi mengikuti Sunnah Rasul berasal dari 3 (tiga) sumber yaitu perkataan, perbuatan clan keadaan. Tiga sumber ini juga terbagi lagi menjadi tiga, yaitu : wajib, sunnah dan ada yang merupakan kebiasaan beliau. Hal yang wajib tentu saja harus diikuti. Seorang mukmin diharuskan mengikutinya sebagal konsekuensi dari keimanan yang ada pada dirinya. Semuanya, tanpa terkecuali, diberi beban untuk, melaksanakan as-Sunnah yang bersifat wajib tersebut. Orang yang meninggalkan dan mengabaikan as-Sunah tersebut akan mendapat siksa dan hukuman. Orang yang bahagia dan beruntung adalah yang paling inters mengikuti sunnah nabi Muhammad Saw sementara orang yang tidak mengikuti Sunnah akan benar-benar merugi jika sikap untuk tidak mengikuti sunnah Nabi. Said Nursi menuliskan bahwa "Tindakan yang mengikuti sunnah rasul beliau akan mengubah adab dan kebiasaan menjadi bernilai ibadah". 

Oleh karena itu, bagi seorang Muslim, mengikuti sunnah atau tidak bukanlah suatu "kebebasan memilih". Sebab mengamalkan ajaran Islam sesuai garis yang telah ditentukan oleh Rasulullah adalah kewajiban yang harus ditaati, sebagaimana difirmankan dalam al-Qur'an : "Dan apa yang Rasul berikan untukmu, maka terimalah ia, dan apa yang ia larang bagimu, maka juhilah" (Qs. al-Hasyr : 7).

Beliau memiliki akhlak paling mulia, seperti yang dikatakan baik oleh para wali maupun musuh Islam. Belau merupakan sosok pilihan di antara seluruh anak manusia selain sebagai pribadi paling dikenal semua orang. Beliau merupakan pribadi sempurna bahkan teladan dan pembimbing paling utuh dengan melihat pada ribuan mukjizat yang ada kesaksian dunia Islam clan kesempurnaan pribadinya yang didukung oleh hakekat al-Qur'an yang sampai padanya.

Di kalangan umat Islam telah sepakat bahwa sunnah merupakan kunci untuk memahami pesan-pesan al-Qur'an dan sebagai perangkat pengurai yang menunjuki dari dalil-dalil yang tersedia di dalamnya. Al-Qur'an diturunkan hanya memuat prinsip-prinsip dasar dan hukum Islam secara global sebagai aturan hidup, sedang sunnah mengajarkan petunjuk pelaksanaannya jadi sunnah sangat diperlukan jika seseorang hendak mengamalkan secara benar ajaran Islam guna menjadi seorang Muslim yang hakiki. Hal ini dinyatakan dalam al-Qur'an, "Siapa yang taat kepada Rasul, maka ia taat kepada Allah" (Qs. al-Nisaa' : 80 ).

Hidup ini sangat singkat dan sarat dengan tipu daya dengan segala bentuk dan ragamnya yang sulit untuk dirubah. Semuanya baru akan terasa indah dan bermakna jika kita mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi. Setiap aktifitas yang diarahkan kepada Allah tidak akan menjauhkan dari hubungan hidup dengan-Nya, bahkan justru membuat Allah semakin menyukai dan meridhoinya. Tidak ada karunia kenikmatan yang lebih besar daripada sehari yang dilalui dalam ketentraman dan keserasian. Kita coba mengawali aktifitas sehari dengan mengingat Allah dan Rasul-Nya pada saat bangun pagi, kemudian menjalam paginya bersama bimbingan Nabi Muhammad Saw.

Dalam setiap hendak memulai perkerjaan, Rasulullah senantiasa mengawali perbuatan dengan menyebut nama Allah. Rasulullah bersabda :"Setiap perbuatan yang tidak diawali dengan menyebut nama Allah yakni : Bismillahirrahmanirrahim - adalah terputus (dari berkat Ilahi atau Rahmat-Nya)" (Tafsir Ibnu Katsir).

Selanjutnya, hendaknya perilaku hidup ini kita selaraskan dengan ajaran al-Qur'an, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad. Dengan begitu, hidup yang singkat ini akan terasa sangat bermakna, penuh hikmah dan indah. Rasa kasih sayang yang Nabi miliki dapat kita contoh dan teladani. Kecintaan kepada sesama dan semua makhluk Allah kita pelihara. Pengabdian hidup seperti Nabi untuk kejayaan Islam kita amalkan. Pengorbanan Nabi untuk kedamaian umat manusia kita jaga. Kesederhanaan Nabi dalam hidup sehari-hari dapat kita ikuti. Keikhlasan Nabi dalam beramal dapat kita praktekkan. Maka, dengan mengikuti Nabi yang mulia karena akhlaknya, kita akan menjadi orang mulia, baik di mata Allah atau di mata manusia.
 

Contoh Contoh Proposal Copyright © 2011-2012 | Powered by Erikson