Pengertian Dan Fungsi Signal
Signal didefinisikan sebagai :
“Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses sedemikian rupa sehingga siap untuk dikirim ke pihak penerima melalui suatu saluran transmisi.”
Signaling adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi di dalam rangka pembentukan koneksi, maintenance koneksi, dan pemutusan koneksi
Pensinyalan menunjukkan pertukaran informasi antara semua komponen panggilan yang diperlukan untuk memberikan dan menjaga kualitas servis. Sebagai pengguna PSTN, kita melakukan pertukaran pensinyalan dengan menggunakan elemen-elemen jaringan sepanjang waktu.
Contoh-contoh pensinyalan antara pengguna telepon dengan jaringan telepon mencakup : dialing digits, pemberian dial tone, pengaksesan voice mail-box, pengiriman nada tunggu panggil (call waiting tone).SS7 merupakan perangkat yang diperlukan oleh elemen jaringan telepon dalam melakukan pertukaran informasi. Informasi dibawa dalam bentuk pesan (message).Pesan SS7 (SS7 message) dapat membawa informasi seperti :
- Teruskan permintaan panggilan dari 022-520bbbb ke 021-868bbbb.
- Pelanggan yang dipanggil melalui Trunk No. bb1 sedang sibuk. Hapus panggilan tersebut dan kirimkan nada sibuk.
- Meminta sambungan ke 800-bbb8888, routing mana yang harus dipilih.
Klasifikasi Signaling
- Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal
- CAS (Channel Associated Signaling) = pensinyalan kanal yang bersesuaian
- Tiap kanal voice memiliki 1 kanal signaling masing-masing secara exclusive (associated), dg menggunakan kanal fisik yg sama tetapi terpisah secara logika/timing berbeda
- CCS (Common Channel Signaling) = pensinyalan kanal bersama
- Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh banyak kanal voice secara bersama (common). Umumnya secara fisik terpisah
- Signaling Berdasarkan Fungsi
- Line signal /supervisory signal (sinyalpengawasan) = sinyal-sinyal yang berfungsi untuk : memonitor (kondisi/status) & mengontrol line/saluran
· Contoh fungsi monitor : idle, blocking dsb
· Contoh fungsi kontrol : clear forward, force release, seizure dsb
- Register signal : sinyal-sinyal yang berfungsi membawa informasi tentang : nomor telepon tujuan/asal, kelas/kategori pemanggil, kondisi bebas/sibuknya yang dipanggil dan sinyal-sinyal pengontrol sinyal forward.
- Signaling Berdasarkan Metode Penyaluran
Berdasarkan metode penyalurannya, proses signaling terbagi menjadi empat, yaitu :
1) Link-by-link.
Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral asal dilakukan melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-by-link) hingga sentral tujuan.
2) End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.
3) Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link
4) Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link dimana informasi sinyal yang dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).
Signaling Pada Saluran Pelanggan Analog
Ilustrasi signaling saluran pelanggan
Klasifikasi signaling pada saluran pelanggan
Pada proses signaling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat dua metode dialing, yaitu decadic pulse dan DTMF.
Pengiriman Sinyal
Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital. Teknik/metode pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital ini disebut PCM (Pulse Code Modulation).
PCM (Pulse Code Modulation)
Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja
Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling
2. Quantisasi
3. Pengkodean
4. Multiplexing
Sampling
- Untuk mengirimkan informasi dalam suatu sinyal, tidak perlu seluruh sinyal ditransmisikan, cukp diambil sampelnya saja
- Sampling : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan.
- Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]
fs > 2 fi
fs =
Frekuensi sampling
fi =
Frekuensi informasi/sumber (yang disampling)
CCITT : fs = 8000 Hz
fi = 300 – 3400 Hz (Sinyal Bicara)
Artinya sinyal telepon disampling 8000 kali per detik
Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation)
Dalam sampling yang dipentingkan adalah periode sampling bukan lebar pulsa sampling.
Menurut teorema nyquist bila frekuensi sampling lebih kecil dari frekuensi informasi/sumber maka akan terjadi penumpukan frekuensi/aliasing.
Quantisasi
- Proses Pemberian harga terhadap sinyal PAM; yang besarnya – kecilnya disesuai dengan harga tegangan pembanding terdekat
- Setiap pulsa akan diletakan kedalam suatu polaritas positif atau polaritas negatif
- Setiap polaritas dibagi menjadi beberapa segment/sub segment(interval)
Companding
Sebelum dikuantisasi, amplitudo sinyal kecil diperbesar dan amplitudo sinyal besar diperkecil. Operasi yang dilakukan disebut sebagai kompresi (comp) dan ekspansi (exp), yang disebut dengan companding
Coding / Pengkodean
- Pengkodean adalah proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke bentuk kode digital biner.
- Pemrosesan dilakukan secara elektronik oleh perangkat encoding menjadi 8 bit word PCM yang merepresentasikan level hasil kuantisasi yang sudah ditentukan yaitu dari –127 sampai dengan +127 interval kuantisasi.
- Bit paling kiri dari word PCM jika = 1 menyatakan level positif dan jika = 0 berarti level negatif.
- Pengkodean menghasilkan total 256 beda sampling (256 subsegmen) yang memerlukan 8 bit (28 = 256)
Fungsi dari signal
- Untuk memberitahukan kepada sebuah proses bahwa suatu kejadian tertentu telah terjadi
- Untuk memaksa suatu proses mengeksekusi signal handler
Karakteristik dari signal
- Bisa dikirim ke proses manapun kapanpun Signal yang dikirim ke proses yang sedang tidak berjalan, harus disimpan oleh kernel sampai proses tersebut melanjutkan eksekusinya
- Setiap signal hanya bisa diterima sekali saja Signal bersifat consumable resources, jadi setelah diterima signal dan deskriptornya akan dihancurkan
- Pada waktu tertentu hanya boleh terdapat satu pending signal untuk satu proses tertentu dengan tipe signal tertentu. Pending signal adalah signal yang telah dikirim ke suatu proses, tapi belum diterima oleh proses tersebut. Jika terjadi lebih dari satu pending signal, masing – masing pending signal tidak akan dibuatkan antriannya, tapi langsung dibuang.
Signaling/Pensinyalan
Berdasarkan FTP Telkom ‘96, pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa pengertian sebagai berikut :
- yang dimaksud “pertukaran informasi” adalah saling mengirim pesan pensinyalan (signaling message).
- “antar elemen dalam jaringan”, maksudnya antar sentral atau antara sentral dengan terminal pelanggan (namun dalam pengertian umum, termnologi signaling lebih ditujukan kepada antar sentral).
- “membangun hubungan (call set-up), mengawasi saluran (supervision) dan membubarkan hubungan (path disconnection)” adalah merupakan fungsi utama dari signaling. Dalam sistem pensinyalan moderen seperti Common Channel Signaling (CCS7), disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti manajemen jaringan (network management), aplikasi fitur tambahan (supplementary service), fungsi operasi & pemeliharaan (operations & maintenance) dll.