Meningkatkan Pelayanan Keperawatan Dengan Pendekatan Telenursing : Keperawatan sebagai suatu profesi kesehatan yang ikut dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan Indonesia yaitu menciptakan bangsa Indonesia yang sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata, bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sesuai dengan UU 36 tahun 2009 pasal 1 menjelaskan sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Perawat merupakan bagian utama dan yang penting dalam penggunaan teknologi dalam perawatan kesehatan. Penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi ini dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien pada jarak jauh. Penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi ini tentunya membutuhkan kemampuan dan kopetensi seorang perawat dalam penggunaanya, karena meskipun asuhan keperawatan dilakukan melalui teknologi namun perawat tetap melakukan proses keperawatan, mulai dari pengkajian, intervensi, implementasi dan mengevaluasi hasil asuhan yang sudah diberikan (Skiba & Barton, 2000).
International Council of Nurse (ICN) adalah sebuah organisasi dari asosiasi perawat nasional yang mewakili perawat dari 128 negara, yang bertujuan untuk memajukan profesi keperawatan dan mempengaruhi kebijakan kesehatan. Telenursing dianggap sebagai factor yang penting dalam memenuhi tujuan tersebut. Tujuan telenursing ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan perawat dalam pengembangan dan pengunaan teknologi telehealth untuk melayani kolaborasi, pendidikan kesehatan kepada pasien melalui data yang diterima dari pasien.
Pengunaan teknologi telehealth dan telenursing yang penting adalah keandalan dan validitas transmisi data untuk keselamatan pasien, dengan focus kepada perawatan pasien bukan pada teknologinya, karena teknologi telehealth telenursing adalah sebagai media memberikan asuhan keperawatan bukan sebagai alat yang menggantikan praktek keperawatan berkualitas tinggi.
Dengan teknologi komunikasi dapat menghubungkan perawat yang satu dengan yang lain serta kepada pasien mereka, perawat juga dapat bekerja sama memenuhi kebutuhan pasiennyadari dekat dan dapat menjangkau pasien walaupun di kolasi yang jauh dan terpencil.
1. Defenisi Telenursing
Telenursing didefenisikan sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (Vinson et al, 2011). Telenursing juga dapat diartikan sebagai penggunaan telehealth/telemedicine teknologi untuk memberikan asuhan keperawatan (Fitzpatrick, 1999). Telenursing mengacu kepada penggunaan teknologi dan telekomunikasi dalam bidang keperawatan untuk meningkatkan perawatan yang diberikan kepada pasien (ICN, 2001). Telenursing juga didefenisikan sebagai teknologi komunikasi untuk memberikan perawatan jarak jauh (Schachta & Sparks, 1998).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa telenursing adalah suatu praktek memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan penggunaan teknologi telekomunikasi dan informasi dalam perawatan kesehatan pada jarak jauh.
Telenursing merupakan teknologi baru yang dapat digunakan untuk membantu proses pelayanan home care dan untuk penyakit-penyakit kronis. Perawat menggunakan teknologi sebagai dukungan dalam pembuatan keputusan, pendelegasian, dan pembelajaran untuk meningkatkan interaksi yang sedang berlangsung dengan tetap mempertahankan kontinuitas, rasa hormat, kerjasama, dan kolaborasi dalam perawatan jarak jauh baik di masa sekarang dan mendatang.
2. Manfaat dan resiko penggunaan telenursing
Penggunaan telenursing tentunya memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan resiko yang terjadi. Di Amerika telah dilakukan penelitian terhadap telewokers yang telah berpengalaman, manfaat tersebut adalah 1) meningkatkan produktivitas kerja, 2) meningkatkan motivasi kerja karyawan dan merespon dengan baik dari kepercayaan dan keyakinan yang diberikan, 3) keterampilan retensi dimana perawat dapat dipertahankan oleh keluarga jika pasien dalam kondisi krisis, penyakit kronis atau kehamilan, 4) perawat dapat terus bekerja tanpa ada gangguan dan lebih sedikit bekerja absen, 5) fleksibel, artinya tidak membutuhkan beban kerja dalam perjalanan dan penggunaan waktu, 6) ketahanan, yaitu gangguan perjalanan seperti transportasi tidak menyebabkan keterlambatan atau ketidak hadiran, 7) keseimbagnagn antara hubungan keluarga dan pekerjaan lebih baik, 8) mengurangi kemacetan lalu lintas. Disamping manfaat ada resiko yang dapat timbul dari penggunaan telenursing yang harus diperhatikan misalnya keamanan data dan keselamatan pasien, dibutuhakan citrix dan wyse yang dapat menyompan data dan memastikan data sebagai suatu yang privasi dan aman (ETO, 2000).
Manfaat lain yang dapat diperoleh dari telenursing adalah prioritas untuk meningkatkan efisiensi, mengecilkan proses, dan meningkatkan akses ke tempat dan jenis pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah perawatan pasien.
Dengan penggunaan telehealth kerahasiaan pasien harus tetap menjadi perhatian dan harus selalu dipertimbangkan. Ruangan tertutup tanpa lalu lintas orang-orang penting untuk menjaga privasi. Perawat juga tetap menghargai dan menghormati kebebasan dan kerahasiaan pasien.
3. Sistem telenursing
College of Nursing and Medical Tecnology, University of Tsukuba bekerja sama dengan Departement of informatics Mediology Mukogawa Womens University, Japan menciptakan sebuah model pengembangan system telenursing pada pasien-pasien yang kronis, karena pasien dengan kondisi kronis membutuhkan perawatan yang terus menerus, memerlukan pendidikan kesehatan serta untuk tetap menjaga kondisi kesehatannya. Sistem ini berbasis computer dan harus terhubung dengan internet. Dimana sebagai databased servernya adalah university regional health care. Pasien, perawat dan dokter dapat mengakses info setiap saat, dan pasien harus dilengkapi dengan computer di rumah yang tersambung dengan internet, sehingga pasien dapat upload data melalui email atau videomail. Gambar dibawah ini menunjukkan sytem telenursing.
Dari skema diatas dapat diketahui bahwa database server berada pada pusat kesehatan university regional yang berfungsi untuk menyimpan dan mentransfer data serta informasi, sehingga dokter, perawat dan pasien dapat melihat serta memasukkan data melalui internet link. Selain memiliki database server juga memiliki subscetre health yang berada di daerah pusat kesehatan dimana perawat dapat dihubungi serta memperoleh data dan instruksi dari database server sehingga jika pasien membutuhkan perawat maka perawat yang terdekat dengan lokasi dapat segera mendapatkan pasien (Kawaguchi et al, 2004)
4. Metoda penyampaian Telenursing
Sistem telenursing dapat dilakukan dengan tiga type pengiriman informasi dari pasien ke perawat. Yang pertama email dari pasien untuk melaporakan status kesehatannya dan beberapa hal yang dianggap penting. Yang kedua adalah tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, pernafasan dan tempratur tubuh. Ketiga adalah video-mail yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan pasien, pasien diminta memberikan informasi mereka setiap hari sebelum tidur (Kawaguchi et al, 2004)
5. Diskusi
Perkembangan teknologi telah memudahkan layanan dari berbagai industri, termasuk dunia kesehatan. Dengan adanya teknologi informasi yang tidak mengenal jarak, melahirkan berbagai layanan baru dalam bidang keperawatan yang juga dikenal dengan sebutan telenursing. Telenursing yang merupakan bagian dari telehealth adalah penggunaan telekomunikasi dan teknologi informasi untuk menyediakan pelayanan keperawatan dalam layanan kesehatan dimana terdapat jarak yang cukup jauh antara pasien dan perawat ataupun interaksi dengan berbagai perawat di belahan dunia. Telenursing juga memiliki hubungan dengan aplikasi baik medis atau non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi, telemonitoring.
Beberapa penelitian terkait dengan telenursing Barbara (2005), Telenursing: Nursing Care Without Geograpich Boundaris, hasilnya menyatakan perawatan dengan menggunakan jarak jauh dapat mengefektifkan perawatan dan biaya, dan sangat menguntungkan walaupun pasien pergi keluar kota namun jika bermasalah terhadap kesehatannya dapat segera menghubungi perawatnya.
George et al (2009) penelitiannya tentang How Safe is Telenursing From Home hasilnya didapatkan perawat dapat bekerja lebih produktif, memiliki absen yang lebih sedikit dan mengambil hari cuti sakit lebih sedikit. Dalam penelitiannya George juga menjelaskan bahwa system telenursing di Amerika yang disebut sebagai McKesson Telenursing System memiliki akses tersendiri yang dapat mengakses data-data pasien.
Rutenberg, C (2009) penelitiannya tentang Telephone Triage: Timely Tips mengatakan bahwa dengan menggunakan teletriase dapat memberikan waktu pelayanan kepada pasien lebih efektif.
Vinson, M (2011) penelitiannya tentang Design, Implementation, anf Evaluation of Population-Specific Telehealth Nursing Services hasil yang diperoleh adalah melaporkan kepuasan secara signifikan p = (0,027) lebih tinggi setelah menggunakan layanan dibandingkan sebelum menggunakan layanan.
6. Kemungkinan pelaksanaan di Indonesi
Penggunaan Telenursing di Indonesia sangat tepat digunakan mengingat jumlah penderita penyakit kronis terus meningkat seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung dan yang lainnya.
Penggunaan telepon darurat memang sudah berlaku di beberapa tempat misalnya untuk keadaan-kedaruratan dapat menghubungi 008, namun belum di semua tempat dapat dijangkau, apalagi penggunaan telenursing yang memang harus membutuhkan system infrastruktur yang mendukung. Namun melihat sudah banyak bibit-bibit baru yang lahir dan mampu memberikan inovasi-inovasi di dunia teknologi dan computer di Indonesia serta didukung dengan sumber daya manusia khususnya para medis kemungkinan hal ini dapat diaplikasikan di Indonesia dengan segera karena melihat banyak keuntungan yang akan diperoleh dari pelaksanaan Telenursing.