Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli 
Komunikasi adalah istilah yang populer dewasa ini. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari bahasa latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan sama makna. Dengan kata lain, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa tersebut. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti dari bahan yang dipercakapkan (Effendy, 1993:9).

Berbicara tentang defenisi komunikasi, tidak ada defenisi yang benar atau salah. Seperti model dan teori, defenisi harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang didefenisikan dan mengevaluasinya. Berikut ini adalah beberapa defenisi komunikasi menurut para ahli (Mulyana, 2007: 62-66): 

1. Theodore M. Newcomb
“setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.”

2. Gerald R. Miller
“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku.”

3. Everett M.Rogers
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”

4. Raymond S.Ross
“Komunikasi (internasional) adalah proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol yang sedemikian rupa sehingga membantu pendengan membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.”

5. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss
“Komunikasi adalah proses pembentukan makna diantara dua orang atau lebih.”

6. Harold Lasswell
“Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect? Atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?

Paradigma Lasswell ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur dasar:
a. Who (Siapa) : komunikator, orang yang menyampaikan pesan.
b. Says What (mengatakan apa) : Pesan, pernyataan yang didukung oleh lambang, dapat berupa ide atau gagasan.
c. In Which channel (Saluran) : media, sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
d. To whom (kepada siapa) : komunikan, orang yang menerima pesan.
e. With what effect (dampak) : efek, dampak sebagai pengaruh dari pesan atau dapat juga diartikan sebagai hasil dari proses komunikasi.

Dari defenisi-defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi adalah seni penyampaian informasi untuk merubah serta membentuk perilaku komunikan (pola, sikap, pandangan dan pemahamannya) ke pola, sikap pandangan dan pemahaman yang dikehendaki komunikator.

Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan dari seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Yang menjadi permasalahan ialah bagaimana caranya agar “gambaran dalam benak” dan “isi kesadaran” pada komunikator itu dapat dimengerti, diterima dan bahkan dilakukan oleh komunikan (Effendy, 2005:11).

Wilbur Schramm (Effendy, 1992:32-33) dalam karyanya “How Communication Works” mengatakan the condition of success in communication diringkaskan sebagai berikut:
a. pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.
b. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama dapat dimengerti.
c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
d. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Komunikasi yang efektif adalah sejauhmana komunikator mampu berorientasi kepada komunikannya. Berorientasi maksudnya melihat dan memahami pesan yang disampaikan, terkait dengan bentuk pesan, makna pesan, cara penyajian pesan termasuk penentuan saluran yang ditentukan oleh Komunikator (Vardiansyah, 2004:111).

Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi dapat berjalan baik dan lancar jika pesan yang disampaikan seseorang yang didasari dengan tujuan tertentu dapat diterimanya dengan baik dan dimengerti. Suksesnya suatu komunikasi apabila dalam penyampaiannya menyertakan unsur-unsur berikut:

1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau source, sender atau encoder.

2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda. Sering disebut juga sebagai message, content atau informasi.

3. Media
Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi, panca indera dianggap sebagai media komunikasi. Termasuk juga telepon, surat kabar dan media massa lainnya.

4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima biasanya terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai bahkan negara. Sering juga disebut sebagai khalayak, sasaran, komunikan atau audience. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.

5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biasa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

6. Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.

7. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapatmempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis dan dimensi waktu (Cangara, 2004:23-27).

Aristoteles (Cangara, 2004:22) mengatakan bahwa suatu pesan akan terlaksana dengan baik hanya cukup dengan tiga unsur saja yaitu sumber, pesan dan penerima. Sedangkan Claude E. Shannon dan Warren Weaver menyatakan bahwa proses komunikasi memerlukan unsur pengirim, transmitter, sinyal, penerima dan tujuan.

Fungsi Komunikasi 
Fungsi komunikasi (Effendy, 2005:8), yaitu:
1. menyampaikan informasi (to inform) 
2. mendidik (to educate) 
3. menghibur (to entertain) 
4. mempengaruhi (to influence)

Tujuan Komunikasi 
Tujuan komunikasi (Effendy, 2005:8), yaitu:
1. perubahan sikap ( attitude change) 
2. perubahan pendapat (opinion change)
3. perubahan perilaku (behavior change)
4. perubahan sosial (social change)

Ruang Lingkup Komunikasi 
Adapun ruang lingkup komunikasi adalah (Effendy, 2005:7-9): 
1. Berdasarkan bentuk komunikasi, diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Komunikasi Persona (personal communication) 
1) Komunikasi intrapersona (intrapersonal communication)
2) Komunikasi antarpersona (interpersonal communication)

b. Komunikasi Kelompok (group communication)
1) komunikasi kelompok kecil (small group communication)
a) ceramah (lecture)
b) diskusi panel (panel discussion) 
c) simposium (symposium)
d) forum
e) seminar
f) curahsaran
g) dan lain-lain

2) Komunikasi Kelompok Besar (large group communication).
a) Rhetorika 
b) Public Speaking

c. Komunikasi Massa (mass communication) 
1) Pers
2) Radio
3) Film
4) Televisi
5) Lain-lain

d. Komunikasi Media (media communication)
1) Surat
2) Telepon
3) Pamflet
4) Poster
5) Spanduk 
6) Lain-lain

2. Berdasarkan sifat komunikasi, diklasifikasikan sebagai berikut:
a. tatap muka (face to face)
b. bermedia (mediated) 
c. verbal (verbal)
1) lisan (oral) 
2) tulisan/cetak (written/printed)
d. Nonverbal (non-verbal) 
1) Kial/isyarat badaniah (gestural) 
2) Bergambar (pictorial)

3. Berdasarkan Metode Komunikasi, diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Jurnalistik (journalism) 
1) Jurnalistik cetak (printed journalism)
2) Jurnalistik elektronik (electronic journalism) 

Jurnalistik radio (radio journalism) 
Jurnalistik televisi (television journalism).
b. Hubungan Masyarakat (public relations)
c. Periklanan (advertising) 
d. Pameran (exhibition/exposition) 
e. Publisitas (publicity)
f. Propaganda 
g. Perang urat saraf (psychological warfare)
h. Penerangan.

4. Berdasarkan teknik komunikasi, adalah:
a. komunikasi informatif (informative communication) 
b. komunikasi persuasif (persuasive communication)
c. komunikasi instruktif/koersif (instructive/coersive communication) 
d. hubungan manusiawi (human relations)

5. Berdasarkan Model Komunikasi, diklasifikasikan sebagai berikut:
a. komunikasi satu tahap (one step flow communication) 
b. komunikasi dua tahap (two step flow communication) 
c. komunikasi multitahap (multistep flow communication) 

6. Berdasarkan bidang komunikasi, meliputi:
a. Komunikasi sosial (social communication) 
b. Komunikasi manajemen / organisasi (management / organizational communication) 
c. Komunikasi perusahaan (bussines communication) 
d. Komunikasi politik (political communication)
e. Komunikasi internasional (international communication)
f. Komunikasi antarbudaya (intercultural communication)
g. Komunikasi pembangunan (development communication)
h. Komunikasi lingkungan (environment communication) 
i. Komunikasi tradisional (traditional communication)
 

Contoh Contoh Proposal Copyright © 2011-2012 | Powered by Erikson