Literatur Review
Pada Bab 3 ini kita akan membahas mengenai literatur review atau biasa juga disebut
sebagai tinjauan literatur. Pada bab sebelumnya, khususnya pada model Scientific of
Inquiry telah dijelaskan bahwa literatur review termasuk pada langkah ke dua setelah
kita mendapatkan ide (general problem statement) atau point of interest.
3.1. Pengertian Literatur Review
Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam
literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang
pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah.
Penelitian dimulai dengan penelusuran pustaka yang berhubungan dengan subyek
penelitian. Penelusuran pustaka merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan
informasi yang relevan bagi penelitian. Penelusuran pustaka berguna untuk
menghindarkan duplikasi dari pelaksanaan penelitian. Dengan penelusuran pustaka
maka akan dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan.
Dalam membuat sebuah tulisan ilmiah, diperlukan sejumlah literatur yang mendukung
tulisan ataupun penelitian yang kita lakukan. Untuk mendapatkan literatur tersebut,
maka kita bisa mendapatkannya dengan cara membaca, memahami, mengkritik, dan
mereview literatur dari berbagai macam sumber.
Tinjauan literatur sangat penting
peranannya dalam membuat suatu tulisan ataupun karangan ilmiah, dimana tinjauan
literatur memberikan ide dan tujuan tentang topik penelitian yang akan kita lakukan.
Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa
sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain)
tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding
dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini.
Semua pernyataan dan/atau hasil
penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara
mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review
yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.
Landasan teori, tinjauan teori, tinjauan pustaka semuanya merupakan cara untuk
melakukan tinjauan literatur. Literatur review merupakan suatu cara untuk menemukan,
mencari artikel-artikel, buku-buku dan sumber-sumber lain seperti tesis, disertasi,
prosiding, yang relevan pada suatu isu tertentu atau teori atau riset yang menjadi
interest kita. Literatur review yang kita dapatkan masih bersifat umum atau general
(general problem).
Misalnya bila kita tertarik dengan corporate information System, pengembangan IS/IT
investment maka kita harus mencari sumber ilmiah yang membahas atau terkait dengan
kajian ilmu tersebut. Dari berbagai literatur yang kita kumpulkan kita bisa melihat
bagaimana artikel ilmiah-ilmiah terutama pada ringkasan-ringkasannya tersebut
memberikan gambaran atau ringkasan-ringkasan dan mencoba meringkas dari
gambaran-gambaran itu. Kita anotytape bibliographi yang disebut cacatan-catatan kecil
dan berikan kritikan (critical evaluation) pada artikel tersebut.
Literatur review merupakan suatu kerangka, konsep atau orientasi untuk melakukan
analisis dan klasifikasi fakta yang dikumpulkan dalam penelitian yang dilakukan.
Sumber-sumber rujukan (buku, jurnal, majalah) yang diacu hendaknya relevan dan
terbaru (state of art) serta sesuai dengan yang terdapat dalam pustaka acuan.
Tujuan
melakukan literatur review adalah untuk mendapatkan landasan teori yang bisa
mendukung pemecahan masalah yang sedang diteliti. Teori yang didapatkan
merupakan langkah awal agar peneliti dapat lebih memahami permasalahan yang
sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.
Dalam melakukan review terhadap literatur yang perlu diingat adalah hindari kutipan
pendapat pakar tanpa adanya pembahasan dan sikap kritisnya mengenai suatu topik
bidang ilmu. Dari literatur review itu yang perlu dilihat adalah perlunya menganalisis, mensintesis, meringkas, membandingkan hasil-hasil penelitian yang satu dengan yang
lainnya.
Literatur review membantu peneliti dalam pencarian tujuan serta membantu dalam
menguraikan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Dalam menguraikan
penelitian perlu dijelaskan mengenai peubah atau variabel yang digunakan, model yang
digunakan, rancangan penelitian, sampling dan teknik pengumpulannya, analisis data,
dan cara penafsirannya. Tujuannya adalah agar orang lain bisa melakukan pengulangan
terhadap penelitian yang sama.
Dalam literatur review ada dua komponen utama yang harus diperhatikan yaitu
kerangka teori (theorical framework) dan kajian yang terkait dengan topik maupun
tema penelitian. Literatur review merupakan diskusi dari pengetahuan tentang topik
yang sedang dipelajari atau bisa juga berupa hasil pengetahuan yang di dukung dengan
literatur riset, dan merupakan pondasi dari penelitian. Terdapat tiga macam tipe
literatur review yaitu literatur review naratif (narrative literature review), literatur
review kualititaf (qualitative systematic literature review), dan literatur review
kuantitatif (quantitative systematic literature review atau meta-analysis).
Tujuan akhir dari literatur review ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang
berkenaan dengan apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain sebelumnya. Gambaran
itu terkait dengan isu yang ingin diteliti, namun yang perlu diingat adalah, jangan
membahas isu yang sudah kadaluarsa. Ada beberapa isu yang teorinya muncul di tahun
yang lalu (lama). Artinya bila kita mereview literatur, mulailah mengacu pada teori atau
mereview dari tahun terbaru hingga tahun yang sebelumnya.
Ada tiga aspek utama dalam melakukan literatur review yaitu:
- Survei artikel yang terkait dengan isu yang kita minati
- Berikan evaluasi, ringkas gambaran-gambaran yang ada
- Mendapatkan masukan yang terkait dengan isu dari publikasi yang terbaru hingga publikasi terlama sehingga kita bisa mendapatkan gambarannya secara jelas.
Ada beberapa hal yang terkait dengan literatur review:
a) Apa yang menjadi masalah dan kenapa masalah itu penting untuk dipecahkan?
b) Apakah masalah tersebut telah ditemukan?
c) Mulailah menetapkan permsalahan sesimple/sesederhana yang kita bisa.
d) Apakah metodologi penelitian sudah dimulai?
e) Bagaimana mendapatkan dan manipulasi data?
f) Sudahkah data yang dimanipulasi tersebut diinterpretasikan?
g) Apa kontribusinya terhadap penelitian yang dilakukan ?
h) Apa kesimpulan yang bisa diambil terkait dengan permasalahan?
i) Apakah kesimpulan yang dibuat sudah cukup menjawab dari problem yang
ada?
3.2. Manfaat Literatur Review
Mengapa kita perlu melakukan literature review:
- Menempatkan posisi pekerjaan kita pada posisi relatifnya. Misalnya IT Investment jadi isu, ada orang yang sudah menulis yang dikaitkan dgn IT Investment dalam suatu organisasi, IT investment di berbagai sektor. Ketiga bagian itu membicarakan hal yang sama yaitu IT Investment. Gabungkan ketiga bagian tersebut dikatakan sebagai posisi relatif pada apa yang akan kita kerjakan. IT investment di berbagai sektor dan dampaknya pada suatu organisasi.
- Menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya yang terkait dengan point of interest kita.
- Identifikasikan cara lain untuk menginterpretasikan dan cari gap /kesenjangannya, itu yg akan dikumpulkan di peaces analysis.
- Diantara penelitian-penelitian sebelumnya (kontrast) pertentangkan
- Menjadi point untuk review literatur ini menjadi dasar kita untuk penelitian berikutnya
- Dengan menggambarkan fisic of puzzle orang akan menggambarkan significant of the problem. Evaluasinya pada originality yang terlihat pada metodologi yang sesuai dengan pemecahan masalah.
Berikut ini merupakan beberapa elelemen dalam literatur review :
- Menggambarkan subjek penelitian, issu atau teori secara objektif dari literature review.
- Divisi dari literature review dimasukkan dalam katagoris (contoh untuk mendukung posisi relative, dan alternatif )
- Menjelaskan bagaimana dari setiap literatur review kesamaan dan bagaimana variasinya dari yang lain.
- Membuat kesimpulan dari setiap bagian memberikan masukan dari berbagai argument, untuk memahami dan mengembangkan area penelitian.
3.3. Langkah-langkah Literatur Review
Ada banyak cara yang bisa kita gunakan untuk mengkaji literatur. Bagi sebagian orang
bisa menggunakan sumber data primer (primary sources) yang berasal dari hasil-hasil
penelitian seperti jurnal, thesis, disertasi dan lain sebagainya yang digunakan untuk
memantapkan ide yang telah kita temukan sebelumnya. Selain itu juga bisa didukung
dari sumber data sekunder (secondary sources) seperti buku, majalah, koran,
penelusuran dengan komputer (online database) dan lain sebagainya karena sumbersumber
tersebut memberikan gambaran dan ide yang lebih luas tentang topik yang
ingin kita kaji.
Langkah-langkah dari Literature Reviews:
1. Formulasi permasalahan
Pilihlah topik yang sesuai dengan isu dan interest. Permasalahan harus ditulis
dengan lengkap (complate) dan tepat.
2. Cari literatur
T
emukan literatur yang relevan dengan penelitian. Langkah ini membantu kita
untuk mendapatkan gambaran (overview) dari suatu topik penelitian.
Sumber-sumber
penelitian tersebut akan sangat membantu bila didukung dengan
pengetahuan tentang topik yang akan dikaji. Karena sumber-sumber tersebut akan
memberikan berbagai macam gambaran tentang ringkasan dari beberapa penelitian
terdahulu.
3. Evaluasi data
Lihat apa saja kontribusinya terhadap topik yang dibahas. Cari dan temukan sumber
data yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mendukung penelitian. Data
ini bisa berupa data kualitatif, data kuantitatif maupun data yang berasal dari
kombinasi keduanya.
4. Analisis dan interpretasikan
Diskusikan dan temukan serta ringkas literatur.
Untuk merivew sebuah literatur kita bisa melakukannya dengan beberapa cara, antara
lain:
- Mencari kesamaan (Compare)
- Mencari ketidaksamaan (Contrast)
- Memberikan pandangan (Criticize)
- Membandingkan (Synthesize)
- Meringkas (Summarize)
Hal terpenting dalam membuat literatur review adalah fitur yang utama dalam
membangun teori adalah membandingkan antara konsep, teori dan hipotesis dengan
literatur yang ada. Kunci utama dari proses ini adalah melihat sebanyak-banyaknya
literatur yang ada. Dalam proses ini dicari persamaan, perbedaan yang terjadi antara
literatur yang satu dengan literatur yang lainnya, serta mencari alasan kenapa hal
tersebut bisa terjadi.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menginterpretasikan penelitian yang akan kita
lakukan dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang disajikan dalam konteks yang
berbeda. Yang terpenting adalah setiap bahan pustaka yang diambil sebagai literatur
harus dicantumkan sumbernya dalam daftar pustaka (bibliographi). Berikut ini
disajikan contoh rigkasan dari cara mereview literatur:
3.4. Sumber-sumber Literatur Review
Hampir seluruh penelitian dibangun berdasarkan penelitian yang sebelumnya. Para
peneliti biasanya mulai dengan membaca literatur yang berkaitan dan mendapatkan ide
dari literatur-literatur tersebut. Dalam menyajikan hasil kerjanya, maka para peneliti
tersebut memberikan acknowledge kepada para pendahulunya dengan menuliskan
sumber dokumen tersebut pada bagian daftar bacaan.
Gambar Cycle of Scientific Literature
Ada banyak sumber yang bisa dijadikan sebagai literatur review. Diantaranya:
- Paper yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan internasional baik dari pihak pemerintah, perguruan tinggi maupun swasta.
- Tesis merupakan penulisan ilmiah yang sifatnya mendalam dan mengungkapkan suatu pengetahuan baru yang diperoleh melalui penelitian. Tesis biasanya ditulis oleh mahasiswa pasacasarjana (S2) yang ingin mengambil gelar master.
- Disertasi merupakan penulisan ilmiah tingkat tinggi yang biasanya ditulis untuk mendapatkan gelar doktor falasafah (Ph.D). disertasi berisi fakta berupa penemuan dari penulis itu sendiri berdasarkan metode dan analisis yang dapat dipertahankan kebenerannya.
- Jurnal maupun hasil-hasil konferensi. Jurnal biasanya digunakan sebagai bahan sitiran utama dalam penelitian karena jurnal memuat suatu informasi baru yang bersifat spesifik dan terfokus pada pemecahan masalah pada suatu topik penelitian.
- Majalah, famflet, kliping. Majalah ilmiah merupakan sumber publikasi yang biasanya berupa teori, penemuan baru, maupun berupa materi-materi yang sedang populer dibicarakan dan diteliti. Biasanya materi yang disajikan dalam makalah tidak terdapat dalam buku. Contohnya majalah trubus, majalah ecommerce, dan lain sebagainya. Majalah merupakan literatur yang disenangi para peneliti untuk dijadikan sitiran karena frekuensi terbitnya teratur dan cepat sehingga artikel yang dimuatnya cukup mutakhir.
- Abstrak hasil penelitian
- Prosiding bisa dijadikan sebagai bahan literatur karena prosiding ditulis oleh seorang profesor dan telah dipublikasikan. Pengambilan prosiding sebagai bahan literatur bisa memudahkan peneliti karena adanya kolaborasi antara peneliti dengan penulis prosiding yang mungkin berada pada satu institusi yang sama.
- Web site yang memuat ilmu komputer, misalnya http://citeseer.nj.nec.com/cs
Sitasi (citation) di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Dalam penulisan ilmiah
penulis memerlukan bahan pustaka (literatur review) untuk mendukung hasil
tulisannya. Kegunaan bahan pustaka pendukung antara lain untuk menunjukkan adanya
kebijakan di bidang kajiannya, menerangkan suatu teori, pengertian atau definisi, untuk
memperlihatkan adanya temuan dari ilmuwan lain, untuk memperkuat temuannya,
untuk memanfaatkan metode, sebagai pembanding dimana bahan pustaka yang
direview memperlihatkan adanya perbedaan atau persamaan pendapat dengan ilmuwan
lain, dan juga untuk memperkuat kesahihan penelitian yang dilakukan.
Sitasi menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan, atau
menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu
karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu
adalah pernyataan orang lain.
Suatu dokumen akan disitir oleh penulis apabila dokumen tersebut relevan dengan
kegiatan penulisan karya ilmiah yang dilakukannya. Penyitiran dokemen ini dilakukan
dengan maksud untuk membantu pengarang dalam mendapatkan informasi tambahan guna pemacahan masalah yang diteliti.
Dokumen yang disitir sebaiknya berasal dari
topik penelitian yang sama atau yang berhubungan dengan subjek penelitian. Pada
dasarnya, semua kalimat, ide atau hasil karya yang bukan karya sendiri harus
disebutkan sumbernya.
Salah satu pemilihan dokumen yang akan disitir adalah kesesuaian topik dengan
penelitian, namun ada juga yang menyitir dari dokumen yang berbeda dengan topik
penelitian misalnya untuk melihat analisa statistik maupun analisa data lainnya yang
mungkin bisa digunakan pada penelitian yang sedang dilakukan karena dokumen
tersebut memberikan informasi yang cukup dalam dan spesifik mengenai topik yang
akan diteliti. Peneliti atau penulis akan menyitir suatu dokumen apabila dokumen
tersebut memberikan informasi atau pengetahuan baru yang bisa bermanfaat bagi
penelitiannya.
Waktu dan tahun penerbitan dokumen yang akan direview juga menjadi bahan
pertimbangan dalam menyitir suatu dokumen. Tahun penerbitan suatu dokumen
merupakan hal yang penting karena dokumen yang terbitannya lebih terbaru atau
mutakhir memuat informasi dan pengetahuan baru yang sedang berkembang pada saat
itu.
Dokumen yang sifatnya telah lama atau klasik juga masih disitir oleh banyak orang
karena dokumen tersebut memberikan informasi yang masih relevan dengan keadaan
saat ini, selain itu juga dokumen tersebut berisikan informasi awal dari perkembangan
ilmu pengetahuan yang ada pada saat ini.
Meskipun dokumen tersebut telah lama/usang
namun apabila dokumen tersebut memuat informasi yang relevan dengan topik
penelitian si peneliti atau penulis, maka dokumen tersebut akan disitir. Penyitiran dari
dokumen lama bisa diambil dan dibandingkan serta dimodifikasi dengan ilmu
pengetahuan yang berkembang pada saat ini.
Kemudahan dalam mendapatkan dokumen yang akan direview juga menjadi faktor
penting dalam menentukan sebuah dokumen menjadi sitiran. Hal ini bisa dilihat dari
kemudahan untuk mendapatkan dokumen secara kontinue maupun kemudahan mengakses bila dilakukan melalui internet. Sebagai contoh, makalah atau jurnal ilmiah
bisa dijadikan sebagai sumber sitiran karena makalah atau jurnal ilmiah tersebut
frekuensi terbitnya teratur sehingga bisa dijadikan sebagai acuan dalam menyitir.
Ada beberapa referensi dalam mengacu sumber informasi, antara lain adalah cara
mengacu yang ditentukan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers) Citation Style dan Chicago Citation Style. Pada cara pengacuan menurut
IEEE, setiap referensi diberi nomor berdasarkan urutan kemunculannya pada dokumen.
Ketika mengacu suatu referensi dalam tulisan, digunakan nomor referensi yang diapit
oleh kurung siku.
Contoh :
a. Pengacuan dalam teks
Karena hal inilah selalu dilakukan penelitan untuk mereduksi dimensi vektor
fitur agar waktu komputasi yang dibutuhkan tidaklah terlalu besar tetapi juga
tidak mengurangi tingkat akurasi pengenalan. Metode yang pernah
dikembangkan adalah metode untuk mereduksi dimensi dalam ruang eigen .
b. Pengacuan dalam Daftar Pustaka
- W.K. Chen. Linear Networks and Systems. Belmont, CA: Wadsworth, 1993, pp. 123-35.
- G. Pevere. “Infrared Nation.” The International Journal of Infrared Design, vol. 33, pp. 56-99, Jan. 1979.
- M. Duncan. “Engineering Concepts on Ice. Internet: www.iceengg.edu/staff.html, Oct. 25, 2000 [July, 2007].
Referensi
- adalah sebuah buku, referensi
- adalah sebuah artikel pada sebuah jurnal dan referensi
- berasal dari internet.
Berbeda dengan model acuan IEEE, pada model acuan Chicago, referensi-referensi
diurutkan berdasarkan abjad pada Daftar Pustaka.
Selain dua metode di atas, metode sitasi yang digunakan dapat juga berasal dari bahan
pustaka elektronik seperti:
- APA Style : Psikologi, pendidikan, dan ilmu-ilmu sosial
- MLA Style : Literatur, seni, dan humanities
- AMA Style : Keperawatan, kesehatan, dan ilmu biologi
Dalam melakukan penyitiran seorang peneliti atau penulis ilmiah wajib mencantumkan
nama pengarang yang pernyataannya dikutip atau disitir di dalam
artikel/makalah/laporan hasil penelitian. Kewajiban tersebut untuk memperlihatkan
bahwa sesungguhnya peneliti tersebut telah menelaah terlebih dahulu, penelitianpenelitian
setopik yang pernah dilakukan oleh orang lain, dan secara jujur
mencantumkan bahan pustaka yang dikutipnya. Cara mencantumkan nama pengarang
buku, artikel, atau pun sumber informasi lain yang tercetak sudah ada aturannya
tersendiri, yang tentunya sudah biasa dilakukan oleh peneliti.
Menulis daftar pustaka (bibliografi) bertujuan untuk menguraikan dengan jelas semua
sumber rujukan dan bacaan yang telah dicantumkan di dalam tulisan, baik berupa buku,
jurnal dan majalah, tesis dan disertasi, dan lain sebagainya. Daftar pustaka ini dapat
membantu pembaca untuk mengetahui sumber-sumber yang digunakan dalam
penulisan ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan daftar
pustaka, yaitu daftar pustaka tidak diberi nomor, urutan nama penulis mengikut urutan
huruf, gelar penulis tidak dimasukkan, bibliografi diletakkan pada bagian terakhir
tulisan, nama pengarang ditulis penuh dalam susunan asal.
Urutan unsur-unsur yang ditulis dalam bibliografi ialah: Nama penulis, Tahun
penerbitan, Judul digaris atau dicetak miring, Tempat penerbitan, dan Nama penerbit.
Berikut ini diberikan beberapa contoh penulisan daftar pustaka (bibliografi)
beradasarkan standar APA, MLA dan AMA.
Berikut ini contoh rumusan sitasi untuk APA Style (American Psychological
Association) :
[1]. Journal or Magazine Article (use for journals that start each issue with page one)
Wilcox, R. V. (1991). Shifting roles and synthetic women in Star trek: The next
generation. Studies in Popular Culture, 13(2), 53-65.
[2]. Journal or Magazine Article (use for journals where the page numbering continues
from issue to issue)
Dubeck, L. (1990). Science fiction aids science teaching. Physics Teacher, 28,
316-318.
[3]. Newspaper Article
Di Rado, A. (1995, March 15). Trekking through college: Classes explore modern
society using the world of Star trek. Los Angeles Times, p. A3.
[4]. Article from an Internet Database (for more details, see the American
Psychological Association's official site)
Mershon, D. H. (1998, November-December). Star trek on the brain: Alien minds,
human minds. American Scientist, 86, 585. Retrieved July 29, 1999, from
Expanded Academic ASAP database.
[5]. Book
Okuda, M., & Okuda, D. (1993). Star trek chronology: The history of the future.
New York: Pocket Books.
[6]. Book Article or Chapter
James, N. E. (1988). Two sides of paradise: The Eden myth according to Kirk
and Spock. In D. Palumbo (Ed.), Spectrum of the fantastic (pp. 219-223).
Westport, CT: Greenwood.
[7]. Encyclopedia Article
Sturgeon, T. (1995). Science fiction. In The encyclopedia Americana (Vol. 24, pp.
390-392). Danbury, CT: Grolier.
[8]. ERIC Document
Fuss-Reineck, M. (1993). Sibling communication in Star trek: The next
generation: Conflicts between brothers. Miami, FL: Annual Meeting of the
Speech Communication Association. (ERIC Document Reproduction Service No.
ED 364932)
[9]. Website (for more details, see the American Psychological Association's official
site)
Lynch, T. (1996). DS9 trials and tribble-ations review. Retrieved October 8, 1997,
from Psi Phi: Bradley's Science Fiction Club Web site:
http://www.bradley.edu/campusorg/psiphi/DS9/ep/503r.html
Berikut ini contoh rumusan sitasi untuk MLA Style :
[1]. Book
Okuda, Michael, and Denise Okuda. Star Trek Chronology: The History of the
Future. New York: Pocket, 1993.
[2]. Journal Article
Wilcox, Rhonda V. "Shifting Roles and Synthetic Women in Star Trek: The Next
Generation." Studies in Popular Culture 13.2 (1991): 53-65.
[3]. Newspaper or Magazine Article
Di Rado, Alicia. "Trekking through College: Classes Explore Modern Society
Using the World of Star Trek." Los Angeles Times 15 Mar. 1995: A3.
[4]. Book Article or Chapter
James, Nancy E. "Two Sides of Paradise: The Eden Myth According to Kirk and
Spock." Spectrum of the Fantastic. Ed. Donald Palumbo. Westport: Greenwood,
1988. 219-223.
[5]. Encyclopedia Article (well known reference books)
Sturgeon, Theodore. "Science Fiction." The Encyclopedia Americana.
International ed. 1995.
[6]. Encyclopedia Article (less familiar reference books)
Horn, Maurice. "Flash Gordon." The World Encyclopedia of Comics. Ed.
Maurice Horn. 2 vols. New York: Chelsea, 1976.
[7]. Gale Reference Book (and other books featuring reprinted articles)
Shayon, Robert Lewis. "The Interplanetary Spock." Saturday Review 17 June
1967: 46. Rpt. in Contemporary Literary Criticism. Ed. Sharon R. Gunton. Vol. 17. Detroit: Gale Research, 1981. 403.
[8]. ERIC Document
Fuss-Reineck, Marilyn. Sibling Communication in Star Trek: The Next
Generation: Conflicts between Brothers. Miami: Speech Communication Assn.,
1993. ERIC Document Reproduction Service ED364932.
[9]. Website
Lynch, Tim. "DSN Trials and Tribble-ations Review." Psi Phi: Bradley's Science
Fiction Club. 1996. Bradley University. 8 Oct. 1997
.
[1]. Book
Okuda M, Okuda D. Star Trek Chronology: The History of the Future. New
York: Pocket Books; 1993.
[4]. Encyclopedia Article
Sturgeon T. Science fiction. In: Lorimer LT, editorial director; Cummings C, edin-chief;
Leish KW, managing ed. The Encyclopedia Americana. Vol 24.
International ed. Danbury, Conn: Grolier Incorporated; 1995:390-392.
[5]. Book Article or Chapter
James NE. Two sides of paradise: the Eden myth according to Kirk and Spock.
In: Palumbo D, ed. Spectrum of the Fantastic. Westport, Conn: Greenwood;
1988:219-223.
[6]. ERIC Document
Fuss-Reineck M. Sibling Communication in Star Trek: The Next Generation:
Conflicts Between Brothers. Miami, Fla: Annual Meeting of the Speech
Communication Association; 1993. ERIC Document Reproduction Service
ED364932.
[7]. Website
Lynch T. DSN trials and tribble-ations review. Psi Phi: Bradley's Science Fiction
Club Web site. 1996. Available at: http://www.bradley.edu/campusorg/psiphi/
DS9/ep/503r.htm. Accessed October 8, 1997.
[8]. Journal Article on the Internet
McCoy LH. Respiratory changes in Vulcans during pon farr. J Extr Med [serial
online]. 1999;47:237-247. Available at: http://infotrac.galegroup.com/itweb/
nysl_li_liu. Accessed April 7,1999.
Berikut ini juga disajikan beberapa contoh penulisan sitiran dalam daftar pustaka:
1. Sitiran Buku
Nama pengarang. Judul buku. 2nd ed. 2 vols. Informasi mengenai penerbitan.
Marcuse, Sibyl. A Survey of Musical Instruments. New York: Harper, 1975.
- - -. Judul buku. Informasi mengenai penerbitan.
- - -, ed. Judul buku. Informasi mengenai penerbitan
- - -, trans. Judul buku.
Informasi mengenai penerbitan.
Jika nama pengarang lebih dari satu, maka dapat ditulis sesuai dengan format berikut
ini:
Contoh:
Jakobson, Roman, dan Linda R. Waugh. Judul buku. Informasi mengenai penerbitan.
Namun jika pengarangnya lebih dari 3 orang, maka dalam daftar pustaka dapat ditulis
dengan format berikut ini.
Contoh:
Gilman, Sender, et al. Judul buku. Informasi mengenai penerbitan
2. Publikasi Pemerintah
Contoh:
United Nations. Consequences of Rapid Population Growth in Developing
Countries. New York: Taylor, 1991.
3. Publikasi Prosiding atau Konferensi
Contoh:
Freed, Barbara F., ed. Foreign Language Acquisition Research and the
Classroom. Proceeding of Consortium for Language Teaching and Learning
Conference, Oct. 1989, U of Pensylvania. Lexington: Heath, 1991.
4. Disertasi
Nama pengarang. Judul buku. Disertasi. Informasi mengenai universitas
5. Artikel dari jurnal, surat kabar, majalah
Nama pengarang. “Judul artikel”. Informasi penerbitan
Contoh :
Barthelme, Frederick. “Architecture.” Kansas Quarterly 13. 3-4 (1981): 77-80.
Feder, Barnaby J. “For Job Seekers, a Toll-Free Gift of Expert Advice.” New
York Times 30 December 1993.
Contoh:
Frank, Michael. “The Wild, Wild West.” Archetectural Digest June 1993: 180-
190.
6. Sumber online
George D. Gopen dan Judith A. Swan. The Science of Scientic Writing".
http://www.research.att.com/~ andreas/sci.html
6. Sitiran dari CD-ROM
Materi dari jurnal yang diakses melalui CD-ROM
Contoh :
Angier, Natalie. “Chemist Learn Why Vegetables Are Good for You.” New York
Times 13 April1993. New York Times Ondisc. CD-ROM. UMI-Proquest. October
1993.
“Time Warner, Inc.: Sales Summary, 1988 – 1992.” Disclosure/Wordscope. CDROM.
October 1993.“