Contoh Outline Proposal Awal Inisiasi Kemitraan

Contoh Outline Proposal Awal Inisiasi Kemitraan
1. Apa tujuan penerbitan dokumen ini? 
Tujuan dari penerbitan dokumen ini adalah memberikan acuan bagi para BKM, Fasilitator dan stakeholder PNPM Perkotaan yang berkeinginan untuk melakukan channeling dalam kerangka memfasilitasi terjadinya kemitraan antara BKM dengan calon mitra. Dokumen ini digunakan sebagai alternatif dan bukan satusatunya bentuk dan mekanisme; 

2. Apakah “Proposal Awal Inisiasi Channeling/ Kemitraan”? 
Proposal Awal Inisiasi Channeling/Kemitraan dimaskudkan sebagai dokumen yang memberikan informasi awal kepada calon mitra tentang usulan kegiatan yang akan dikerjasamakan. Dokumen ini bukan sebagai proposal lengkap. Proposal yang lengkap disediakan dan disampaikan jika sudah ada indikasi adanya minat dari calon mitra. Proposal Ringkas ini bisa difungsikan sebagai “pemikat” awal munculnya minat dari calon mitra. Proposal ringkas ini sebaiknya tidak lebih dari 2 halaman. 

3. Kapan proposal lengkap disampaikan? 
Pada umunya, setelah calon mitra menunjukan minat, yang antara lain ditunjukan dengan permintaan gambaran detil, maka proposal lengkap bisa disampaikan. Jika diperlukan, Pengusul bisa menanyakan kepada calon mitra, apakah memerlukan proposal lengkap? 

4. Mengapa perlu membuat Proposal Ringkas Proposal Ringkas Inisiasi Channeling/ Kemitraan? 
Beberapa alasannya adalah: 
  1. Pengambil keputusan dari calon mitra biasanya adalah orang sibuk dan tidak mengalokasikan waktu lebih banyak untuk membahas hal yang detil “sebelum saatnya”; 
  2. Kemungkinan besar para pengambil keputusan dari calon mitra sudah menerima banyak proposal dan mempersepsikan proposal yang baru disampaikan sebagai “biasa dan sama saja”; 
  3. Sebagai inisiasi atau awalan, akan membutuhkan banyak biaya dan waktu jika harus membuat proposal secara detil dan belum tentu calon mitra berminat; 
5. Bagaimana Proposal Ringkas Inisiasi Channeling/Kemitraan disusun? 
Proposal awalan sebaiknya: 
(1) Menawarkan solusi. 
Tawaran solusi yang menjual (marketable) biasanya berupa tawaran solusi terhadap isu paling utama yang ada di masyarakat dan menawarkan pendekatan, metode dan/atau teknologi baru; 

(2) Menggambarkan “logical frame work” yang baik. 
Dengan Proposal Ringas yang bisa menggambarkan sebuah “logical frame work” yang rapi diharapkan pihak lain yang membaca lebih mudah memahami “keinginan” dari pembuat proposal. Logical frame work dalam proposal ringkas ini bukan yang disusun seperti dalam penelitin akademis tetapi dimaksudkan untuk mengurutkan adanya masalah, tawaran solusi, aktivitas-aktivitas dan outputnya dan bagaimana output dari masing-masing aktivitas akan diproses lebih lanjut sehingga mendukung pencapaian tujuan dan bagaimana pengelolaan dari berbagai aktivitas tersebut. 

(3) Memberi ruang dan pengakuan akan peran/dukungan dari calon mitra. 
Sebaiknya usulan kerjasama bukan sesuatu yang berkesan memberatkan, membebani atau bahkan “menodong”; 

(4) Menunjukan adanya “kesan” bahwa pihak pengusul sebagai Fasilitator yang “siap sedia” untuk membantu. 
Kesan yang perlu dibangun dari proposal adalah bahwa proposal ini akan membantu memperingan kerja jika calon mitra berminat. Calon mitra dipastikan bisa dengan mudah menghubungi contact person jika ada beberapa pertanyaan atau tanggapan; 

 6. Pointer dalam Penyusunan Proposal.
  1. Bila ada panduan khusus atau outline yang dikeluarkan oleh calon mitra perlu diikuti dengan cermat. Calon mitra akan menilai berdasar panduan tersebut; 
  2. Lebih ringkas lebih baik. Berikan informasi yang diperlukan calon mitra atau yang akan dianggap penting oleh calon mitra. Biasanya PIC yang menilai proposal adalah orang yang sudah sibuk dan sudah banyak proposal yang mereka terima; 
  3. Lebih baik tidak menyusun proposal “generik” untuk semua calon mitra. Pastikan satu proposal bercirikhas atau memenuhi preferensi dari calon mitra; 
  4. Ungkapan masalah yang akan bisa diatasi melalui kerjasama dengan calon mitra termasuk jumlah sasaran yang akan menerima manfaat. Selain itu dampak lebih jauh dari output kemitraan tersebut; 
  5. Jangan terlalu pada masalah saja tetapi juga solusi yang ditawarkan dan peran kemitraan sebagai bagian solusi; 
  6. Paparkan dan yakinkan bahwa organisasi dan personilnya akan memastikan adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan; 
  7. Jika calon mitra adalah perusahaan, gunakan bahasa yang menekankan peran mereka sebagai “investasi” (ekonomi atau sosial) bukan “sumbangan”. Tonjolkan secara eksplisif manfaat (ekonomi, sosial, publisitas) yang akan didapat oleh calon mitra;
 

Contoh Contoh Proposal Copyright © 2011-2012 | Powered by Erikson