Pengertian Kepribadian yang Produktif
Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Apakah yang dikatakan produktif? Produktif ialah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Kita mengenal beberapa macam utility, yaitu:
1. Utility of Place (kegunaan tempat)
2. Utility of Time (kegunaan waktu)
3. Utility of Form (kegunaan bentuk)
4. Utility of Ownership/ possession (kegunaan kepemilikan), dan sebagainya.
Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu barang disebut produktif. Misalkan beras diangkut dari desa ke kota (nilainya bertambah), kursi di ruang kuliah berserakan, lalu disusun rapi (nilai gunanya bertambah), ini disebut place utility. Bahan makanan disimpan untuk menghadapi musim paceklik (time utility). Karet mentah diubah bentuk menjadi ban mobil (form utility). Kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli (ownership utility).
Gilmore menyatakan bahwa pribadi yang produktif (productive person) ialah individu yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungannya.
Seorang wirausaha jelas selalu memberi kontribusi positif bagi lingkungannya, antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan sosial, menjaga kebersihan, bergaul dengan sesama, dan sebagainya. Seorang wirausaha memiliki perasaan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap lingkungannya.
Seorang wirausaha memiliki tanggung jawab sosial, untuk itu ia harus senang berinteraksi, bergaul, toleransi, terbuka sesama teman. Dia harus memiliki rasa menolong orang lain yang membutuhkan pertolongannya.
Sebagai kesimpulan, pribadi yang produktif ialah seseorang yang memberikan kontribusi kepada lingkungannya, dia imajinatif, dan inovatif, bertanggung jawab dan responsif dalam berhubungan dengan orang lain. Seorang yang produktif ini adalah individu yang matang (maturity). Matang disini bukan berarti dewasa secara fisik, tetapi lebih banyak mengandung aspek psikologisnya.
Ciri-ciri pribadi yang matang ialah :
Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan kegunaan suatu barang disebut produktif. Misalkan beras diangkut dari desa ke kota (nilainya bertambah), kursi di ruang kuliah berserakan, lalu disusun rapi (nilai gunanya bertambah), ini disebut place utility. Bahan makanan disimpan untuk menghadapi musim paceklik (time utility). Karet mentah diubah bentuk menjadi ban mobil (form utility). Kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli (ownership utility).
Gilmore menyatakan bahwa pribadi yang produktif (productive person) ialah individu yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungannya.
Seorang wirausaha jelas selalu memberi kontribusi positif bagi lingkungannya, antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan sosial, menjaga kebersihan, bergaul dengan sesama, dan sebagainya. Seorang wirausaha memiliki perasaan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap lingkungannya.
Seorang wirausaha memiliki tanggung jawab sosial, untuk itu ia harus senang berinteraksi, bergaul, toleransi, terbuka sesama teman. Dia harus memiliki rasa menolong orang lain yang membutuhkan pertolongannya.
Sebagai kesimpulan, pribadi yang produktif ialah seseorang yang memberikan kontribusi kepada lingkungannya, dia imajinatif, dan inovatif, bertanggung jawab dan responsif dalam berhubungan dengan orang lain. Seorang yang produktif ini adalah individu yang matang (maturity). Matang disini bukan berarti dewasa secara fisik, tetapi lebih banyak mengandung aspek psikologisnya.
Ciri-ciri pribadi yang matang ialah :
1. Tidak banyak tergantung pada orang lain
2. Memiliki rasa tanggung jawab
3. Obyektif dan kritis (tidak asal terima issu)
4. Emosinya stabil
5. Sociability, artinya dalam lingkungan yang cocok ia akan tampil ke depan. Dalam lingkungan yang tidak cocok, ia akan menjaga jarak.
6. Keyakinan agama
Yang terakhir ini adalah aspek paling tinggi dalam jenjang kematangan yang dicapai seseorang, yaitu pengakuan akan pertolongan dan kekuasaan Allah Swt.
Selanjutnya jika ada pribadi yang produktif, tentu ada pula pribadi yang non-produktif. Ciri pribadi yang non produktif ialah :
Selanjutnya jika ada pribadi yang produktif, tentu ada pula pribadi yang non-produktif. Ciri pribadi yang non produktif ialah :
1. Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik, tidak pernah mengemukakan ide. Dia tidak bisa mengatakan “Tidak”, dia lebih senang mengatakan “Ya”.
2. Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya.
3. Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah ia keluarkan kembali informasi yang pernah ia terima.
4. Sifatnya sentimentil, suka merenung masa lalu.
5. Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah pikirannya.
6. Dia suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh imbalan/balas jasa/honor.
7. Dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya.
Tipe pribadi non-produktif ini adalah pribadi yang immaturity (belum matang). Pribadi immaturity mempunyai ciri-ciri:
Tipe pribadi non-produktif ini adalah pribadi yang immaturity (belum matang). Pribadi immaturity mempunyai ciri-ciri:
1.Lebih bersikap pasif
2.Ketergantungan kepada orang lain
3.Tidak punya pandangan ke depan
4.posisinya selalu di bawah
5.Kurang menghargai dirinya, kurang mencintai dirinya
Seseorang tidak akan bisa mencintai orang lain apabila ia tidak respek dan tidak mencintai dirinya sendiri.
Jelas tipe pribadi yang non-produktif ini bukan tipe seorang wirausaha. Pribadi wirausaha adalah mutlak tipe pribadi produktif, sebagaimana yang telah diuraikan di atas.
Seseorang tidak akan bisa mencintai orang lain apabila ia tidak respek dan tidak mencintai dirinya sendiri.
Jelas tipe pribadi yang non-produktif ini bukan tipe seorang wirausaha. Pribadi wirausaha adalah mutlak tipe pribadi produktif, sebagaimana yang telah diuraikan di atas.