Analisis Investasi, Pengeluaran Pemerintah Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja pada dasarnya merupakan masalah yang dihadapi semua negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Walaupun intensitas dari masalah tersebut mungkin sekali berbeda karena adanya perbedaan pada faktor-faktor yang mempengaruhi seperti laju pertumbuhan ekonomi, teknologi yang dipergunakan dan kebijaksanaan pemerintah. Dilihat dari sudut pandang makro, perluasan kesempatan kerja dapat terjadi melalui pertumbuhan ekonomi yaitu melalui proses kenaikan output per kapita secara konstan dalam jangka panjang (Boediono, 1999 : 1).
Dari sisi pengeluaran pemerintah yang berupa pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan mendorong penerimaan masyarakat, melalui efek pelipatgandaan (Multiplier effect) (Boediono, 1999: 118), dimana peningkatan pendapatan tersebut mendorong konsumsi dan tabungan masyarakat serta peningkatan permintaan secara keseluruhan, sehingga memberi rangsangan bagi produsen untuk menambah investasi/memperluas kapasitas produksi akibatnya akan tercipta kesempatan kerja baru bagi masyarakat. Jadi pengeluaran pemerintah merupakan suatu cara untuk menggerakkan permintaan yang dapat memompa suatu perkonomian yang sedang tertekan dan memulihkan tingkat kesempatan yang tinggi (Heilbroner,1982: 216-217).
Berkaitan dengan itu maka permasalahan kesempatan kerja di Propinsi Nusa Tenggara Barat harus mendapat perhatian yang menyeluruh dan terpadu, karena salah satu esensi yang penting dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang akan masuk ke pasar kerja. Pertumbuhan angkatan kerja selalu lebih cepat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kesempatan kerja. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan yang sangat erat diantara variabel pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ekonomi dan investasi terhadap penciptaan kesempatan kerja. Artinya, kesempatan kerja akan mengalami perubahan jika terjadi perubahan pada ketiga variabel di atas. Kebijakan penciptaan kesempatan kerja sudah sering menjadi prioritas pembangunan perekonomian bagi suatu negara ataupun daerah. Dengan demikian, perlu ada upaya dalam menggerakan sektor riil melalui investasi maupun pembelanjaan pemerintah, sehingga menaikkan pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya dapat memperluas kesempatan kerja. Semakin banyak tersedianya kesempatan kerja, dapat dipahami sebagai penurunan angka pengangguran dan terjadinya kenaikan dalam penciptaan output dan pendapatan masyarakat, yang bertendensi pada kenaikan permintaan, sehingga terjadi perkembangan dalam ekonomi.