Kesempatan Kerja dan Investasi Pada Sektor Ekonomi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, menunjukkan bahwa penanaman modal (investasi) berpangaruh positif terhadap kesempatan kerja di sektor pertanian, industri, dan sektor jasa. Dengan adanya penanaman modal (investasi) tentunya akan mendorong terciptanya kesempatan kerja yang pada gilirannya menaikkan output perekonomian. Pengaruh investasi terhadap kesempatan kerja telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rostow (dalam Todaro, 2000) yang menyatakan bahwa setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya mobilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk menciptakan investasi yang cukup, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat. Investasi harus dipandang sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing internasional bukan hanya sekedar menutupi kekurangan pembiayaan (Sinar Harapan, 2003). Sehingga Investasi diharapkan sebagai mobilisasi sumber daya untuk menciptakan atau menambah kapasitas produksi atau pendapatan di masa yang akan datang. Parkin dan Bade (1992) melihat besarnya permintaan tenaga kerja dapat ditunjukkan oleh jumlah orang yang bekerja pada suatu saat. Dengan demikian, jumlah orang yang bekerja merupakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja berubah dari waktu ke waktu namun sebenarnya penyebab perubahannya terletak pada bidang ekonomi. Perubahan yang terlihat pada situasi ekonomi membawa dampak pada kesempatan kerja. Dengan kata lain besarnya kesempatan kerja peka terhadap perubahan ekonomi.
Kesempatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor Ekonomi
Dalam pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap kesempatan kerja hanya pada sektor industri dan sektor jasa. Sementara pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh pada kesempatan kerja di sektor pertanian. Hal ini dapat dipahami bahwa tenaga kerja pada sektor pertanian sebagian besar berasal dari anggota keluarga sendiri dan disebabkan kondisi luas lahan cenderung tetap, sehingga penciptaan kesempatan kerja pada sektor pertanian di daerah penelitian tidak dapat diciptakan. Menurut Todaro (2000), bahwa model pertumbuhan dan kesempatan kerja menghubungkan tingkat penyediaan kesempatan kerja dengan tingkat pertumbuhan GNP. Akan tetapi, kondisi tersebut akan berbeda pada sektor pertanian, yang mana sering berlaku law of diminshing returns. Artinya bahwa terdapat hubungan terbalik antara pertambahan tenaga kerja dengan pertambahan output, sehingga dengan pertambahan tenaga kerja secara terus-menerus akan menurunkan pertambahan output.
Kesempatan Kerja dan Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Ekonomi
Dampak langsung aktifitas pemerintah terhadap perekonomian negara ditujukan oleh besar-kecilnya pengeluaran pemerintah. Sehingga pengelolaan besaran pengeluaran pemerintah yang tidak tepat justru akan merugikan perekonomian. Jika pengeluaran pemerintah mampu menjadi pemandu peningkatan ekonomi negara, maka peningkatan pada pengeluaran pemerintah akan meningkatkan aktifitas perekonomian dengan adanya peningkatan investasi. Peningkatan investasi tersebut akan memiliki dampak pula pada peningkatan output, kesempatan kerja, ekspor, pajak, penerimaan pemerintah, dan transaksi berjalan (Sriyana, 2006).
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan ternyata variabel pengeluaran pemerintah mempengaruhi penciptaan kesempatan kerja pada sektor pertanian, industri maupun sektor jasa di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Akan tetapi terdapat pengaruh negatif dari pengeluaran pemerintah terhadap penciptaan kesempatan kerja pada sektor pertanian dan sektor industri. Hal ini mengindikasikan bahwa jika adanya kenaikan pembelanjaan pemerintah dengan menaikkan penerimaan dari sektor pajak, maka akan berdampak pada penurunan kesempatan kerja pada sektor industri, dan adanya pengurangan dalam pengeluaran pemerintah terhadap pembelian komoditi pertanian dari luar daerah yang menyebabkan harga produk lokal naik, sehingga terjadi kenaikan dalam kesempatan kerja.